(VOVWORLD) - Dalam rangka kunjungan resmi di Norwegia, Perdana Menteri (PM) Vietnam, Nguyen Xuan Phuc, pada Jumat (24/5), telah melakukan pembicaraan dengan PM Kerajaan Norwegia, Erna Solberg.
PM Nguyen Xuan Phuc melakukan pembicaraan dengan PM Norwegia (Foto: VNA) |
Pada pembicaraan ini, dua PM menilai hubungan Vietnam-Norwegia pada waktu lalu telah mencapai langkah-langkah perkembangan kuat di banyak bidang. Dua PM menilai kerjasama bilateral di bidang-bidang tematik yang telah dan sedang mencapai langkah-langkah kuat, terutama di bidang-bidang kehutaan, lingkungan hidup, hasil perikanan dan hasil laut, energi terbarukan, transportasi laut dan galangan kapal.
Dua pihak sepakat mendorong supaya cepat menyelesaikan perundingan tentang Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA) antar Vietnam dan Asosiasi Perdagangan Bebas Eropa (EFTA) , di antaranya Norwegia adalah anggota dan negara mengkoordinasikan perundingan ini; memacu komunitas badan usaha dua negara terus mendorong dan memperluas kerjasama investasi bisnis, khususnya di bidang-bidang penting seperti ekonomi kedaulautan, energi hijau dan energi terbarukan, teknologi informasi. Dengan semangat itu, dua PM menyambut penyelenggaraan Forum Badan Usaha Tingkat Tinggi Vietnam-Norwegia di Oslo sehubungan dengan kunjungan ini, membantu badan usaha dua negara mengusahakan peluang kerjasama dan memperluas investasi bisnis.
Dua PM menugasi semua Kementerian dua pihak supaya memperluas dialog dan kerjasama bilateral di bidang-bidang baru yang bersangkutan dengan perempuan, perdamaian dan keamanan, pendidikan, pariwisata, olahraga, kebudayaan dan temu pergaulan rakyat.
Tentang masalah-masalah internasional dan regional, dua PM sepakat akan memperkuat koordinasi secara erat di forum-forum multilateral. Dua PM menegaskan bahwa Vietnam dan Norwegia mendukung upaya-upaya mendorong perdamaian, kestabilan, kerjasama dan persahabatan di kawasan Asia Tenggra; menegaskan kembali arti penting penjaminan kebebasan, hak dan tanggung jawab yang ditentukan dalam Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang HukumLaut 1982; berseru kepada semua pihak yang bersangkutan supaya memecahkan sengketa melalui langkah damai dan menaati hukum internasional.