(VOVworld) – Ketika menerika ibu Victoria Kwakwa, Wakil Presiden Bank Dunia (WB) urusan kawasan Asia-Pasifik, sekaligus Direktur Nasional WB di Vietnam, Rabu sore (11/5), Perdana Menteri (PM) Vietnam, Nguyen Xuan Phuc menyatakan kepercayaan bahwa dengan martabat baru, dia akan memberikan sumbangan penting untuk mempertahankan dan mengembangkan hubungan antara Vietnam dengan WB.
PM Nguyen Xuan Phuc menerima ibu Kwa-kwa
(Foto: vov.vn)
Dalam kebijakan integrasi, partisipasi dalam perjanjian-perjanjian perdagangan bebas, khususnya TPP dan Vietnam-Uni Eropa telah dan akan menciptakan banyak kesempatan, tapi juga mengajukan banyak tantangan baru terhadap Vietnam. Oleh karena itu, Vietnam menginginkan agar WB memberikan bantuan kepada Vietnam untuk memperoleh paling banyak keuntungan dari perjanjian-perjanjian ini guna mengabdi pengembangan sosial-ekonomi secara berkesinambungan.
PM Nguyen Xuan Phuc menyatakan bahwa Vietnam adalah salah satu negara yang menderita pengaruh berat yang ditimbulkan oleh perubahan iklim, oleh karena itu, dia menginginkan agar WB akan melakukan kerjasama dan bantuan praksis agar Vietnam melaksanakan solusi-solusi menghadapi perubahan iklim baik jangka mendesak maupun jangka panjang. PM Nguyen Xuan Phuc juga menginginkan agar WB dengan prestisenya akan melakukan kerjasama dan membantu Vietnam lebih lanjut lagi, terutama memberikan sumber-sumber modal ODA prioritas kepada Vietnam untuk mengatasi semua kesulitan sebelum dan dalam proses pergantian dari Vietnam.
Pada pihaknya, Wakil Presiden Kwakwa menegaskan bahwa kelompok WB selalu membantu Vietnam untuk mendorong lebih lanjut lagi hubungan WB-Vietnam, membantu Vietnam memecahkan semua tantangan yang sedang dihadapi. Di samping itu, WB bersedia membantu Vietnam dalam mendekati semua sumber modal prioritas untuk membarukan energi, turut bersama dengan seluruh dunia mengurangi akibat perubahan iklim maupun komitmen Vietnam di depan Konferensi COP-21. Ini merupakan pekerjaan yang sangat dihargai dan dilaksanakan dengan usaha keras dan serius oleh WB. Vietnam adalah salah satu diantara 5 negara yang mendapat prioritas untuk melaksanakan program ini.