PM Nguyen Xuan Phuc menghadiri konferensi berbahas tentang solusi pengembangan industri penunjang

(VOVWORLD) - Perdana Menteri (PM) Vietnam, Nguyen Xuan Phuc, Rabu pagi (19/12), di Kota Hanoi memimpin Konferensi tentang solusi-solusi untuk mendorong pengembangan industri penunjang Vietnam dengan partisipasi dari kira-kira 300 utusan dari berbagai departemen, kementerian, instansi di pusat, beberapa daerah, berbagai Asosiasi dan badan usaha, wirausaha di bidang industri penunjang, Perwakilan dari berbagai badan diplomatik, para pakar, ilmuwan, yang sangat memperhatikan pengembangan cabang industri penunjang.
PM Nguyen Xuan Phuc menghadiri konferensi berbahas tentang solusi pengembangan industri penunjang - ảnh 1 PM Nguyen Xuan Phuc menghadiri konferensi berbahas tentang solusi pengembangan industri penunjang (Foto :VNA)

Ketika berbicara di depan konferensi ini, PM Nguyen Xuan Phuc mengatakan bahwa industri penunjang dalam negeri telah mencapai hasil-hasil yang positif, di antaranya menjamin 40-50% prosentase kandungan lokal bagi cabang tekstil dan produk tekstil, alas kaki, 10-20% bagi produksi dan perakitan mobil di bawah 9 kursi, 15% bagi barang elektronik dan informatika. PM Nguyen Xuan Phuc juga menekankan banyak masalah yang masih ada, di antaranya Vietnam belum mempunyai cabang industri ujung tombak, sumber daya manusia belum memenuhi tuntutan. Dari keterbatasan itu, PM Nguyen Xuan Phuc menginginkan agar Vietnam perlu menyambut penggeseran arah dari para investor dan produsen agar Vietnam menjadi bengkel produksi dari Asia, dunia atau ASEAN.

Tentang target pengembangan industri penunjang di Vietnam, PM Nguyen Xuan Phuc menekankan bahwa sampai tahun 2020, Vietnam mempunyai produksi industri yang berdaya saing tinggi, memenuhi tuntutan 45% kebutuhan yang perlu bagi produksi, konsumsi domestik. PM Nguyen Xuan Phuc mengatakan :

“Tidak ada yang bisa mengganti badan usaha, maka mengembangkan badan usaha industri swasta dalam negeri benar-benar menjadi tenaga pendorong penting bagi perkembangan Tanah Air pada umumnya dan perlu khusus memperhatikan start-up kreatif, mengarahkan investasi bagi industri penunjang. Solusi kedua yalah sumber daya manusia industri, khususnya dalam revolusi industri ke empat dalam era digital ini. Tidak ada hal-hal itu sangat sulit untuk berkembang. Oleh karena itu, berbagai daerah, berbagai kementerian, instansi harus memperhitungkan secara teliti hal ini.”

Komentar

Yang lain