PM Perancis menekankan dialog dan persatuan nasional
(VOVWORLD) - Pusat Paris telah menjadi tenteram pada pukul 19.30 Sabtu 8/12 , waktu lokal (yaitu Minggu pagi 9/12 menurut WIB) setelah sehari terjadi demonstrasi yang tegang dari gerakan “Baju kuning” dan pengarahan pasukan polisi tingkat paling tinggi untuk mencegah secara tepat waktu terhadap intrik orang-orang provokatif yang menimbulkan hara-huru.
PM Perancis, Edouard Philippe (Foto: AFP/VNA) |
Perdana Menteri (PM) Perancis, Edouard Philippe segera telah menyampaikan pidato di depan massa rakyat. Menurut dia, Pemerintah akan terus mempertahankan kewaspadaan dan pasukan-pasukan keamanan dan ketertiban di Paris serta di daerah-daerah lain di Perancis.
Atas nama Pemerintah, PM Perancis berterima kasih kepada “semua orang yang telah berseru mengekang diri pada pekan ini”, di antaranya ada pemimpin parta-partai politik serta serikat-serikat buruh. Dia menekankan bahwa “sudah sampai saatnya melakukan dialog, memulai perdebatan-perdebatan di Majelis Rendah dan Majelis Tinggi, mengadakan pertemuan-pertemuan dengan para wakil dari gerakan “Baju kuning” di Kantor PM. Dia menegaskan bahwa dialog ini akan dineruskan dan “tidak ada tarif pun yang bisa mengancam persatuan nasional”.
Menurut pengumuman yang dikeluarkan oleh Menteri Dalam Negeri Perancis, Christophe Castaner, ada 125.000 orang yang telah ikut serta pada demonstrasi di seluurh Perancis, di antaranya, ada 100.000 orang di Paris. Pasukan polisi telah menangkap dan melakukan interogasi terhadap 1.385 orang di seluruh negeri, di antaranya ada 920 orang di Paris. Bentrokan-bentrokan di Ibukota Paris telah membuat126 orang terluka dan masuk ke rumah sakit.