(VOVWORLD) - Perdana Menteri (PM) Sudan, Abdalla Hamdok pada 2 Januari telah mengundurkan diri setelah krissi politik di negara Afrika Timur ini. Keputusan tersebut dikeluarkan oleh Abdalla Hamdok belum penuh 2 bulan setelah diangkat kembali sebagai PM Sudan menurut sebagian kesepakatan politik dengan tentara negara ini.
Perdana Menteri Sudan, Abdalla Hamdok (Foto: VNA) |
Sudan jatuh ke dalam situasi kekacauan setelah Jenderal Abdel Fattah al-Burhan – pemimpin pada nyata negara ini setelah penggulingan diktator veteran Omar al-Bashir pada 2019 – melakukan kudeta untuk menggulingkan pemerintahan transisi sipil dan menangkap PM Abdalla Hamdok pada 25 Oktober 2021. Kemudian, Abdalla Hamdok diangkat kembali menjadi PM pada 21 November 2021, tetapi demonstrasi-demonstrasi berskala besar terus berlangsung untuk memprotes Jenderal Abdel Fattah al Burhan dan menuntut pemimpin ini supaya melaksanakan komitmen mengarahkan tanah air menuju ke demokrasi yang komprehensif.