PM Theresa May berharap bahwa Inggris akan meninggalkan Uni Eropa sebelum tanggal 31/10
(VOVWORLD) - Ketika berbicara di depan para legislator di Majelis Rendah, Perdana Menteri (PM) Inggris, Theresa May, pada Rabu (1/5), menyatakan harapan bahwa Inggris akan meninggalkan Uni Eropa sebelum batas waktu terakhir baru yaitu tanggal 31/10.
PM Theresa May di acara interpelasi mingguan Majelis Rendah di London (Foto: AFP/VNA) |
Dia juga memberikan sinyal dengan keinginan bahwa Partai Buruh yang beroposisi akan mendukung rekomendasi tentang persekutuan tarif baru. Dia menilai bahwa tujuan rekomendasi itu dan tuntutan Partai Buruh terhadap masalah ini sama, hanya berbeda dalam cara bẻekspresi. Sementara itu, Partai Buruh menginginkan agar PM Theresa May menandatangani satu persekutuan beacukai dengan Uni Eropa yang sebelumnya dia tolak sepenuhnya.
Namun, beberapa orang menganggap bahwa PM Theresa May sedang mengalami perubahan menurut arah yang diinginkan Partai Buruh. Mayoritas legistator Konservatif menentang rekomendasi Partai Buruh karena menganggap bahwa hal ini akan membuat Inggris tidak bisa mencapai kebijakan perdagangan yang independen.
Inggris sekarang sedang mengalami krisis politik setelah badan legislatif negana ini tiga kali menolak permufakatan Brexit yang dicapai oleh PM Theresa May dengan para pemimpin Uni Eropa pada bulan November, 2018. Hingga sekarang, tetap belum jelas kapan Inggris meninggalkan “rumah bersama” Eropa atau bahkan apakah London meninggalkan Uni Eropa atau tidak.