PM Theresa May memperingatkan adanya musibah kalau permufakatan Brexit tidak diratifikasi
(VOVWORLD) - Perdana Menteri (PM) Inggris, Theresa May, pada Minggu (13/1), telah menyatakan bahwa kalau Parlemen tidak mendukung permufakatan Brexit (keluarnya Inggris dari Uni Eropa) yang dia capai dengan Uni Eropa (EU) pada bulan Desember tahun lalu akan menjadi musibah terhadap Inggris.
PM Inggris, Theresa May (Foto: VNA) |
Dalam pesan yang dikirimkan kepada para politisi, PM Theresa May melukiskan pemungutan suara di Majelis Rendah yang direncanakan akan mengadakan pada Selasa (15/1), sebagai keputusan yang paling besar dan penting. Penolakan terhadap permufakatan Brexit akan menjadi satu musibah, merusak kepercayaan secara serius dan tidak bisa diampuni. Dia berseru kepada Parlemen supaya melakukan tindakan yang tepat kepada tanah air.
Sekarang, ada dua pilihan kepada para legislator yaitu mengesahkan rencana permufakatan Brexit dari pemerintah atau pemerintah akan memutuskan proyek keluar dari EU pada tanggal yang ditetapkan tanpa ada permufakatan manapun. Skenario yang paling buruk ini akan meninggalkan akibat-akibat yang berat tentang ekonomi dan perdagangan terhadap Inggris serta EU.