(VOVworld) – Dalam kerangka kehadiran pada Konferensi ke-21 Konvensi Kerangka Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang perubahan iklim (COP 21), di Paris, Selasa (1/12), Perdana Menteri (PM) Vietnam, Nguyen Tan Dung bertemu dengan Ketua Majelis Tinggi Perancis, Gerard Larcher dan Ketua Majelis Rendah, Claude Bartelone. PM Nguyen Tan Dung dan dua pemimpin Parlemen Perancis bersepakat bahwa dua negara perlu membawa kerjasama bilateral berkembang secara praksis dan efektif, terutama tentang kerjasama ekonomi, perdagangan dan investasi guna memenuhi semua kebutuhan perkembangan kedua negara pada tahap sekarang. Beliau meminta kepada Majelis Tinggi dan Majelis Rendah Perancis supaya menyelesaikan pengesahan Perjanjian Kemitraan dan Kerjasama Komprehensif Vietnam-Uni Eropa (PCA), mendukung secepatnya penandatanganan resmi dan cepat menggelarkan Perjanjian Perdagangan Bebas Vietnam-Uni Eropa (EVFTA).
PM Vietnam, Nguyen Tan Dung bertemu dengan
Ketua Majelis Rendah Perancis, Claude Bartelone (kanan)
Ketua Majelis Tinggi Perancis, Gerard Larcher dan Ketua Majelis Rendah Claude Bartelone menegaskan bahwa Majelis Tinggi dan Parlemen Perancis mendukung penguatan hubungan komprehensif antara Vietnam dan Uni Eropa, berjanji akan secepatnya menyelesaikan pengesahan PCA, mendorong dan menggerakkan Pemerintah Perancis mendukung EVFTA, turut memperluas potensi kerjasama dan memperdalam lebih lanjut lagi hubungan kemitraan strategis komprehensif Vietnam-Uni Eropa pada umumnya dan hubungan kemitraan strategis Vietnam-Perancis pada khususnya.
PM Nguyen Tan Dung dan pemimpin Majelis Tinggi dan Parlemen Perancis telah berbahas tentang situasi di Laut Timur, perkembangan-perkembangan yang mengancam keamanan, keselamatan, kebebasan maritim dan penerbangan di kawasan yang punya lini maritim besar yang mengkonektivitaskan Eropa dengan Asia Timur. Ketua Majelis Tinggi dan Ketua Parlemen Perancis menyepakati bahwa sengketa-sengketa harus ditangani dengan langkah damai melalui perundingan dan di atas dasar hukum internasional, Konvensi PBB tentang Hukum Laut tahun 1982 (UNCLOS – 1982); menekankan bahwa keamanan dan keselamatan maritim selalu menjadi prioritas-prioritas tinggi dari Perancis.
Sebelumnya, PM Nguyen Tan Dung telah mengunjungi Markas Besar UNESCO dan menerima Direktur Jenderal UNESCO, Ibu Irina Bokova. Pada pertemuan ini, Ibu Irina Bokova menekankan bahwa Vietnam memainkan peranan yang sangat penting dalam memperkuat pengertian dan kerjasama antar-negara anggotanya, telah memberikan sumbangan yang berhasil-guna dalam mengkonservasikan dan mengembangkan nilai-nilai budaya umat manusia serta melaksanakan melaksanakan Target-Target Perkembangan Milenium (MDGs). Pada fihaknya, PM Nguyen Tan Dung menunjukkan bahwa Vietnam akan terus berupaya bersama dengan para anggota lain untuk berinisiatif ikut serta dalam kebijakan-kebijakan penting UNESCO, memanifestasikan peranan sebagai anggota aktif dan bertanggung jawab dari komunitas internasional, menggelarkan kebijakan hubungan luar negeri yang independen, mandiri dan terintegrasi secara menyeluruh.
Juga pada hari yang sama, Deputi PM, Menteri Luar Negeri Vietnam, Pham Binh Minh menerima legislator Partai Hijau, Jean – Vincent Placé dan pemimpin Grup Thales.