PM Vietnam, Nguyen Xuan Phuc melakukan pembicaraan telepon dengan PM Singapura, Lee Hsien Loong
(VOVWORLD) - Perdana Menteri (PM) Vietnam, Nguyen Xuan Phuc, pada Jumat (29/5) sore, melakukan pembicaraan telepon dengan PM Singapura, Lee Hsien Loong untuk membahas kerjasama bilateral dan regional pada latar belakang pandemi Covid-19.
PM Nguyen Xuan Phuc melakukan pembicaraan telepon dengan PM Lee Hsien Loong (Foto: VNA) |
Dua PM sepakat bersama-sama berupaya mempertahankan perkembangan hubungan Kemitraan Strategis Vietnam – Singapura melalui usaha mempertahankan kontak dan pertukaran tingkat tinggi serta mekanisme-mekanisme kerjasama bilateral; terus memperkuat konektivitas antara dua perekonomian, menjamin rantai pemasokan yang berkelanjutan pada latar belakang ekonomi dunia dan kawasan sedang mengalami banyak kesulitan.
PM Nguyen Xuan Phuc menegaskan bahwa Vietnam menghargai kerjasama untuk menjamin ketahanan pangan; menyambut baik semua kementerian dan instansi fungsional dua negara yang melakukan perbahasan untuk cepat menandatangani permufakatan bilateral tentang perdagangan beras, menurut itu Singapura akan mengimpor beras dari Vietnam secara stabil dan jangka panjang. Dua pihak juga sepakat membahas rencana untuk cepat membuka kembali rute penerbangan, berangsur-angsur memulihkan secara aman mobilitas antara dua negara, dan sebagainya.
Dua pemimpin sepakat terus memperkuat koordinasi dan saling mendukung di forum-forum multilateral. PM Lee Hsien Loong menegaskan akan terus melakukan kerjasama erat dan mendukung Vietnam secara kuat dalam berhasil memainkan peranan sebagai Ketua ASEAN 2020 dan Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa masa bakti 2020-2021. PM Nguyen Xuan Phuc menilai tinggi sumbangan-sumbangan Singapura dalam koordinasi hubungan ASEAN – Uni Eropa masa bakti 2018-2021.
Dua PM menekankan arti penting dari usaha mempertahankan perdamaian, kestabilan, kebebasan dan keamanan pelayaran serta penerbangan di Laut Timur, sepakat bersama-sama berupaya menjaga solidaritas dan pendirian bersama ASEAN, mendorong perundingan COC secara substantif dan sesuai dengan hukum internasional serta UNCLOS 1982.