(VOVWORLD) - Perdana Menteri (PM) Vietnam, Nguyen Xuan Phuc, pada Sabtu (29/6), hari ke-2 Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 telah melakukan pertemuan dengan Presiden Rusia, Presiden Republik Korea, Kanselir Jerman, PM Australia, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatang Bangsa-Bangsa (PBB), Presiden Bank Dunia (WB) dan Presiden Bank Pengembangan Asia (ADB).
PM Nguyen Xuan Phuc menerima Presiden Rusia, Vladimir Putin (Foto: VGP/ Quang Hieu) |
Dalam pertemuan dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, dua pemimpin sepakat memperhebat penggelaran permufakatan-permufakatan yang telah dikomitmenkan dua pihak dalam kunjungan-kunjungan resmi tingkat tinggi antar dua negara, terutama kunjungan PM Nguyen Xuan Phuc di Federasi Rusia, pada bulan Mei, tahun 2019, mendorong hubungan kemitraan strategis dan komprehensif antara dua negara semakin substantif, intensif dan berhasil-guna, terutama di bidang energi, permigasan dan teknologi tinggi.
Dalam pertemuan dengan PM Australia, Scott Morrison,dia menilai tinggi hubungan antara dua negara berkembang secara kuat pada waktu lalu; menegaskan komitmen Pemerintah Australia ialah membawa hubungan kemitraan strategis dua negara ke satu ketinggian baru di banyak bidang; bersamaan itu mendukung Vietnam yang memainkan dengan sukses peranan sebagai Ketua ASEAN pada tahun 2020 dan ingin memperkuat lebih lanjut lagi hubungan dengan ASEAN (mekanisme ASEAN+1). PM Scott Morrison menyepakati rekomendasi PM Nguyen Xuan Phuc tentang koordinasi yang erat antara dua negara dalam menggelarkan secara berhasil-guna Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (CPTPP) serta mendorong cepat mengakhiri Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP). Dua pemimpimn berbagi masalah-masalah internasional dan regional yang menjadi minat bersama, di antaranya ada pengkokohan perdamaian, kestabilan, kebebasan maritim dan penerbangan di kawasan.
Pm Nguyen Xuan Phuc melakukan pertemuan dengan PM Australia, Scott Morrison (Foto; VGP/ Quang Hieu) |
Dalam pertemuan dengan Kanselir Jerman, Angela Merkel, dia menilai tinggi dua pihak yang telah mengadakan banyak aktivitas pertukaran yang berhasil-guna tentang langkah-langkah mendorong hubungan kemitraan strategis antara dua negara. Dua pemimpin menegaskan bahwa komitmen ini terus menggelarkan secara kuat langkah-langkah memperkuat hubungan kemitraan strategis Vietnam-Jerman yang berkembang secara intensif, ekstensif dan lebih suntantif pada waktu mendatang.
Pada pertemuan dengan Presiden Republik Korea, Moon Jae-in, dua pihak sepakat mendorong langkah-langkah memperkuat hubungan bilateral dan koordinasi tentang masalah-masalah internasional dan regional yang menjadi minat bersama, di antaranya ada masalah denuklirisasi di Semenanjung Korea .
Pada pertemuan dengan Presiden WB, David Malpass, Presiden WB menilai tinggi prestasi-prestasi tentang pengembangan sosial-ekonomi, pengentasan dari kelaparan dan kemiskinan, pembangunan infrastruktur Viet Nam serta menegaskan akan terus membantu Viet Nam tidak hanya tentang proyek-proyek investasi konkret, melainkan juga tentang pemberian konsultasi kebijakan perkembangan yang berkelanjutan.
Pada pertemuan dengan Presiden ADB, Takehiko Nakao, dia telah menilai tinggi perkembangan yang kuat dari ekonomi Viet Nam, bersamaan itu menganggap Viet Nam sebagai satu tipikal baik dalam perkembangan yang berkelanjutan, pengelolaan ekonomi makro, terutama utang publik. Dia menegaskan: ADB berharap akan memperkuat kerjasama dengan Viet Nam.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB, Antonio Gutarres mengucapkan selamat kepada Viet Nam yang telah menjadi Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan (DK) PBB untuk masa bakti 2020-2021 dan menganggap bahwa Viet Nam akan menjadi faktor penting, memberikan sumbagan positif pada kegiatan DK PBB. Sekjen PBB juga menilai tinggi semangat yang bertanggung jawab dan sumbangan Viet Nam pada perdamaian dan stabilitas di dunia, di antaranya terus mengirim pasukan penjaga perdamaian ke Sudan Selatan dan menegaskan akan mendukung Viet Nam menyelesaikan secara baik peranan-peranan di PBB.