(VOVWORLD) - Perdana Menteri (PM) Vietnam, Nguyen Xuan Phuc, Istri beserta delegasi tingkat tinggi Pemerintah Vietnam melakukan kunjungan resmi di Kerajaan Belanda dari 8-11 Juli 2017, atas undangan PM Kerajaan Belanda, Mark Rutte.
PM Vietnam, Nguyen Xuan Phuc (kiri) dan PM Belanda, Mark Rutte. (Foto:Kantor Berita Vietnam) |
Upacara penyambutan PM Nguyen Xuan Phuc telah diadakan secara khidmat pada Senin malam (10 Juli) waktu setempat di Residensi PM Mark Rutte di Den Haag, ibukota Belanda. Setelah upacara penyambutan ini, dua pemimpin telah saling menyampaikan situasi perkembangan sosial-ekonomi dan diplomatik masing-masing negara, berbahas tentang langkah-langkah mendorong kerjasama di bidang-bidang prioritas seperti penanggulangan perubahan iklim dan pengelolaan sumber air, pertanian, permigasan, jasa logistik, pelabuhan laut.
Tentang ekonomi, dua PM memberikan apresiasi tinggi kepada Vietnam dan Belanda yang telah menjadi mitra penting satu sama lain ketika Belanda merupakan mitra dagang Eropa yang besarnya nomor dua bagi Vietnam (nilai perdagangan bilateral tahun 2016 mencapai 6,7 miliar USD) dan merupakan investor Eropa yang paling besar di Vietnam. Sekarang (total modal FDI terdaftar mencapai 7,7 miliar USD); menyepakati bahwa dua negara masih memilik banyak potensi untuk berkembang. Dua pihak menyetujui bahwa Belanda akan terus membantu Vietnam mengupdate Rencana Daerah Dataran Rendah Sungai Mekong, merestrukturisasi dan membangun konektivitas kawasan, mendekati sumber-sumber keuangan yang cocok, membuat perancangan tetnang kawasan beradaptasi dengan perubahan iklim, memperhebat kerjasama antara Rotterdam dan kota Ho Chi Minh; bersamaan itu sepakat mendorong kerjasama di bidang pertanian teknologi tinggi dan berkesinambungan, keselamatan bahan makanan.
Dua PM menegaskan lagi tekat membawa hubungan dua negara berkembang secara intensif dan berkesinambungan; sepakat tukar-menukar delegasi berbagai tingkat untuk memperkuat kepercayaan dan pengertian satu sama lain; menciptakan syarat yang kondusif bagi badan-badan usaha dua negara untuk memperhebat kerjasama investasi di bidang-bidang prioritas seperti perubahan iklim dan pengelolaan sumber air, pertanian teknologi tinggi dan berkesinambungan, energi terbarukan, ekonomi kelautan dan jasa logistik, pelabuhan laut. Dua PM menyetujui bahwa dua negara akan memperkuat koordinasi erat dan saling mendukung di semua organisasi dan forum multilateral; mendorong kerjasama bilateral di bidang-bidang pertahanan, keamanan, penjagaan perdamaian dalam kerangka Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Tentang masalah Laut Timur, dua PM menegaskan makna penting dari penjagaan perdamaian, stabilitas, keamanan, keselamatan dan kebebasan maritim dan penerbangan di Laut Timur terhadap kawasan dan dunia internasional.
Segera setelah pembicaraan tersebut, PM Nguyen Xuan Phuc dan PM Mark Rutte bersama-sama dengan Direktor Nasional Bank Dunia di Vietnam yang mengwakili Kelompok Bank Dunia menandatangani naskah MoU tentang kerjasama pengelolaan dan keselamatan bahan makanan.