(VOVWORLD) - Atas undangan Perdana Menteri (PM) Vietnam, Nguyen Xuan Phuc, PM Kerajaan Kamboja, Samdech Techo Hun Sen melakukan kunjungan resmi di Vietnam dari 4-5 Oktober ini. Setelah acara penyambutan resmi di Istana Presiden, pada Jumat pagi (4 Oktober), PM Nguyen Xuan Phuc telah mengadakan pembicaraan dengan PM Kamboja, Samdech Techo Hun Sen.
Panorama pembicaraan tersebut. (Foto: VGP/Quang Hieu) |
Pada pembicaraan ini, dua Perdana Menteri menegaskan hubungan Vietnam-Kamboja merupakan hubungan sesaudara yang terkait, ketat dan tak terpisahkan. Dua PM menilai tinggi makna istimewa dari kunjungan ini yaitu dua negara menandatangani dua naskah hukum yang mencatat hasil 84% pekerjaan garis demarkasi dan penancapan tonggak perbatasan di darat dan menekankan: ini merupakan peristiwa politik yang sangat penting, menandai satu tonggak bersejarah dalam proses memecahkan garis perbatasan antara dua negara, merupakan fundasi bagi dua pihak untuk menuju ke penyelesaian semua pekerjaan garis demarkasi dan penancapan tonggak perbatasan di darat, turut membangun garis perbatasan yang damai, bersahabat, bekerjasama dan berkembang secara berkesinambungan antara dua negara.
Dua PM mencatat perkembangan-perkembangan yang positif dan substantif dalam hubungan Vietnam-Kamboja pada waktu lalu, khususnya pertumbuhan di bidang perdagangan dan pariwisata; membahas dan mencapai kesepakatan tinggi tentang orientasi mendorong kerjasama antara dua negara pada waktu mendatang. Dua PM sepakat memeperkokoh dan memperkuat secara terus-menerus hubungan antara dua negara menurut pedoman: “tetangga baik, persahabatan tradisional, kerjasama komprehensif, berkesinambungan dan berjangka panjang”, dengan semangat percaya, setara, saling menghormati dan kerjasama saling menguntungkan.
Kedua pihak sepakat menyatakakan bahwa dua negara tetangga Vietnam dan Kamboja memiliki berbagai potensi dan keunggulan besar untuk mendorong lebih lanjut lagi kerjasama ekonomi, perdagangan dan investasi bilateral. Dengan semangat tersebut, kedua pihak sepakat memperhebat konektivitas antara dua perekonomian, khususnya konektivitas antara jalan darat dan jalan air, konektivitas energi, pariwisata, keuangan, perbankan dan sebagainya, menggelarkan secara kuat langkah-langkah promosi dagang dan investasi, berkoordinasi menyusun kerangka kebijakan yang kondusif bagi badan-badan dua negara, khususnya badan-badan usaha kecil dan menengah, memperluas investasi dan bisnis. Ketika menyambut nilai perdagangan bilateral ada kemungkinan bisa melampaui 5 miliar USD pada tahun 2019, kedua PM sepakat membimbing berbagai kementerian dan instansi dua pihak menggelarkan secara lebih gigih langkah-langkah untuk membawa nilai perdagangan bilateral menuju ke target-target yang lebih tinggi pada tahun-tahun mendatang.
Kedua PM sepakat berkoordinasi mengusahakan langkah yang paling rasional dan sesuai dengan situasi dan syarat yang dimiliki dua pihak untuk membantu komunitas orang Kamboja keturunan Vietnam hidup secara stabil dan kondusif di Kamboja, menjamin posisi hukum dan ikut memberikan sumbangan pada perkembangan sosial-ekonomi Kamboja.
Tentang masalah-masalah regional dan internasional, kedua pihak menyepakati makna penting dalam menjaga perdamaian, kestabilan dan keamanan di kawasan, menegaskan akan berkoordinasi erat untuk terus membangun dan mengembangkan Komunitas ASEAN, menjaga secara mantap prinsip-prinsip ASEAN, memperkokoh solidaritas dan kemandirian serta menjunjung tinggi sentralitas ASEAN dan sebagainya.
Setelah pembicaraan, kedua PM telah menyaksikan acara penandatanganan 7 naskah kerjasama.