(VOVworld) - Dalam rangka kehadiran pada Forum Ekonomi Dunia (WEF) Davos, pada Kamis sore (19 Januari) menurut waktu lokal, Perdana Menteri (PM) Vietnam, Nguyen Xuan Phuc menghadiri dan menyampaikan pidato di depan beberapa sesi perbahasan, mengadakan pertemuan-pertemuan dengan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, PM dan Permaisuri Belanda, Presiden Swiss, Doris Leuthard, PM Sri Lanka dan banyak pemimpin dari grup-grup utama di dunia.
PM Nguyen Xuan Phuc menghadiri dialog tingkat tinggi dengan tema: “Pemimpin yang berinisiatif dan bertanggung jawab di satu dunia multikutub”. Pada dialog ini, PM Nguyen Xuan Phuc menekankan bahwa negara-negara perlu bertindak secara bertanggung jawab terhadap perdamaian dan kestabilan di dunia dan di kawasan, memberi apresiasi tinggi terhadap peranan dari semua organisasi multilateral, khususnya PBB,dalam mendorong kepentingan-kepentingan bersama dari komunitas internasional.
Dalam pidato pembukaan sesi perbahasan dengan tema: “Prospek ASEAN setelah penggalan jalan 50 tahun terbentuk dan berkembangnya”. PM Nguyen Xuan Phuc menonjolkan prestasi-prestasi ASEAN, memberi apresiasi tinggi terhadap prinsip musyawarah dan mufakat dan “Cara ASEAN” menciptakan identitas ASEAN dan menganggap bahwa ASEAN perlu melaksanakan secara efektif peta jalan Komunitas Ekonomi ASEAN (AEC), mengusahakan secara baik perjaniian-perjanjian perdagangan bebas (FTA) dengan para mitra untuk menciptakan peluang menyerap investasi dan perdagangan di kawasan, menegaskan: Vietnam memberikan sumbangan penting dan bertanggung jawab dalam memperkokoh solidaritas dan kebulatan pendapat ASEAN, berupaya bersama dengan ASEAN membangun Komunitas ASEAN yang mantap.
PM Vietnam, Nguyen Xuan Phuc (kanan) menerima Sekjen PBB, Antonio Guterres
(Foto: Kantor Berita Vietnam)
Dalam pertemuan dengan Sekjen PBB, Antonio Guterres, PM Nguyen Xuan Phuc menegaskan: Vietnam akan terus berinisiatif dan aktif ikut memberikan sumbangan yang efektif terhadap masalah-masalah penting PBB. Dua pihak menyatakan kegembiraan karena hubungan antara Vietnam dan PBB berkembang semakin baik.
Pada pertemuan dengan PM Belanda, Mark Rutte, PM Nguyen Xuan Phuc meminta kepada Belanda supaya terus membantu Vietnam menggelarkan Permufakatan Kemitraan Strategis tenang pertanian yang berkesinambungan dan ketahanan pangan, mendukung Vietnam mencalonkan diri sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB masa bakti 2020-2021.
Pada pertemuan dengan Presiden Swiss, PM Nguyen Xuan Phuc memberikan apresiasi tinggi kepada dua negara yang telah mengadakan secara efektif aktivitas-aktivitas praksis untuk memperingati ultah ke-45 penggalangan hubungan diplomatik, di antaranya ada peristiwa Hari Vietnam di Swiss.
Pada pertemuan dengan PM Sri Lanka, PM Nguyen Xuan Phuc meminta kepada dua pihak supaya berkoordinasi menggelarkan secara efektif semua mekanisme kerjasama bilateral, mempelajari pembentukan Komite Gabungan tingkat Menteri untuk mendorong kerjasama, mengeluarkan langkah-langkah kongkrit untuk meningkatkan nilai perdagangan bilateral, mendorong kerjasama pariwisata, pertanian dan investasi antara dua negara.
Pada pertemuan dengan beberapa Grup papan atas di dunia, PM Nguyen Xuan Phuc berharap supaya Grup Prudential (Inggeris) memperluas bisnis di Vietnam, membuat program dan proyek praksis dan efektif, memberikan sumbangan positif untuk meningkatkan daya saing cabang asuransi, jasa keuangan di Vietnam, menegaskan akan mendukung Grup Alphabet-Goole (Amerika Serikat) membuka kantor perwakilannya di Vietnam.
Sedangkan pada pertemuan dengan Grup-Grup Carlyle dan Qualcomm (Amerika Serikat) dan SwissRe (Swiss), PM Nguyen Xuan Phuc menunjukkan: Vietnam sedang melaksanakan secara gigih langkah-langkah memperbaiki lingkungan investasi untuk menciptakan syarat yang kondusif bagi badan-badan usaha guna mengembangkan bisnis di Vietnam, mempunyai potensi besar dalam mengembangkan industri informasi, meminta kepada Grup Qualcomm supaya terus memperluas produksi telepon pintar/satelit, menerapkan jaringan 4G dan 5G di Vietnam.