(VOVWORLD) - Sehubungan dengan kehadiran pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kerjasama Mekong-Jepang ke-10 dan kunjungan-nya di Jepang, Perdana Menteri (PM) Vietnam, Nguyen Xuan Phuc telah menjawab interviu kalangan pers Jepang.
PM Vietnam, Nguyen Xuan Phuc (Ilustrasi) (Foto: Thong Nhat/VNA) |
Pada interviu tersebut, PM Nguyen Xuan Phuc menyatakan bahwa selama ini dengan upaya-upaya mendorong reformasi ekonomi di dalam negeri dan integrasi internasional, negara-negara Sungai Mekong telah mencapai banyak prestasi penting tentang perkembangan sosial-ekonomi dan menjadi salah satu di antara kawasan-kawasan yang mencapai laju pertumbuhan ekonomi papan atas di dunia. Potensi kerjasama antara Jepang dan negara-negara Sungai Mekong sangat besar dan ada banyak bidang yang perlu didorong lebih lanjut lagi demi kemakmuran dan perkembangan yang berkesinambungan di kawasan. Di atas prestasi-prestasi yang telah dicapai, Vietnam menginginkan agar Jepang terus mengembangkan lebih lanjut lagi peranan sebagai mitra demi “perkembangan yang berkualitas tinggi” di kawasan Sungai Mekong, mengembangkan secara maksimal hubungan saling melengkapi antara dari unggulan Jepang tentang teknologi, keuangan dengan unggulan kawasan Mekong tentang laju pertumbuhan, pasar dan tenaga kerja.
PM Nguyen Xuan Phuc menyatakan bahwa KTT mendatang menandai 10 tahun terbentuk dan berkembangnya kerjasama Mekong-Jepang. Ini juga merupakan kesempatan penting bagi pimpinan negara-negara Mekong dan Jepang untuk berbahas dan berbagi pengalaman dalam mengembangkan sosial-ekonomi, melakukan kerjasama regional dan mengeluarkan arah-arah baru bagi kerjasama antara 6 negara. Vietnam akan berkoordinasi dengan Jepang dan semua negara di kawasan Sungai Mekong agar KTT ini mencapai sukses yang baik.
Tentang proses mengesahkan Perjanjian Kemitraan Komprehensif dan Progresif Trans Pasifik (CP TPP) dari Vietnam, PM Nguyen Xuan Phuc memberitahukan bahwa partisipasi Vietnam pada CP TPP sekali lagi menegaskan komitmen Vietnam yang kuat tentang terus melakukan pembaruan dan integrasi internasional secara komprehensif, intensif, ekstensif. Vietnam secara berinisiatif dan aktif ikut menetapkan kerangka-kerangka kerjasama dan konektivitas ekonomi di kawasan demi perdamaian, kemakmuran dan perkembangan yang mencakup di kawasan Asia-Pasifik, bersamaan itu membuka potensi kerjasama yang luas tentang ekonomi-perdagangan dalam hubungan dengan banyak mitra strategis yang penting, di antaranya ada Jepang.
Ketika menjawab interviu kalangan pers Jepang tentang situasi Laut Timur dan langkah-langkah yang digelarkan oleh Vietnam untuk membela kedaulatan, menjaga perdamaian dan kestabilan di Laut Timur, PM Nguyen Xuan Phuc menekankan bahwa Vietnam berbagi pandangan bersama dari ASEAN dan komunitas internasional tentang pemecahkan sengketa-sengketa di laut dengan langkah damai dan sesuai dengan hukum internasional, di antaranya ada UNCLOS 1982, menjamin mempertahankan perdamaian, keamanan, keselamatan dan kebebasan maritim dan penerbangan di Laut Timur. Vietnam menyambut baik pandangan dan berbagi pemahaman Jepang tentang makna penting dari upaya-upaya diplomatik untuk tuurt mendorong penaatan secara lengkap hukum internasional, memecahkan secara damai semua sengketa, mendorong kerjasama dan merealisasikan satu Laut Timur yang damai dan stabil. Vietnam menginginkan agar sebagai negara yang punya posisi penting di kawasan dan satu negeri adi kuasa di dunia, Jepang terus memanifestasikan tanggung jawab dan peranan-nya, bersama-sama dengan komunitas internasional terus mendukung dan memberikan sumbangan positif dalam menjamin keamanan, keselamatan dan kebebasan maritim dan penerbangan, menjaga perdamaian, kestabilan dan kemakmuran di kawasan Laut Timur pada khususnya dan kawasan Asia-Pasifik pada umumnya.