PM Vietnam, Pham Minh Chinh: ASEAN Akan Menjadi Episentrum Ekonomi Dunia

(VOVWORLD) - Pada Rabu sore (17 Januari, waktu lokal), di Davos, Swiss, Perdana Menteri (PM) Vietnam, Pham Minh Chinh menghadiri dan berpidato sebagai pembicara utama pada sesi pembahasan “Pelajaran dari Perhimpunan Negara-Negara Asia Tenggara” (ASEAN) dalam rangka Konferensi Forum Ekonomi Dunia (WEF) Davos 2024.
PM Vietnam, Pham Minh Chinh: ASEAN Akan Menjadi Episentrum Ekonomi Dunia - ảnh 1PM Pham Minh Chinh berbicara pada sesi pembahasan “Pelajaran dari Perhimpunan Negara-Negara Asia Tenggara” (Foto: Duong Giang / VNA)

Pada sesi pembahasan tersebut, PM Pham Minh Chinh menekankan tiga faktor penting yang memberikan prestasi pembangunan ASEAN saat ini. Pertama ialah solidaritas, dengan berbagai perbedaan tapi satu tujuan.  Kedua ialah mengembangkan kemandirian dalam internal blok dan masing-masing negara. Ketiga ialah mendorong pembangunan yang inklusif dan komprehensif, menganggap masyarakat sebagai subyek, sentral, target dan motivasi pembangunan. Setiap negara anggota ASEAN bersama-sama memberikan kontribusi dalam pembangunan ASEAN, bersamaan dengan itu mengembangkan potensi, kesempatan menonjol, keunggulan persaingan dan kemampuan masing-masing negara serta menjamin kepatuhan bersaing, prinsip permintaan dan penawaran dari pasar.

Mengenai kecenderungan transformasi digital, PM Pham Minh Chinh menegaskan bahwa ekonomi digital perlu berkaitan dengan ekonomi hijau, dengan bantuan dan saling berdampak satu sama lain. Visi tentang ASEAN untuk masa 5-10 tahun mendatang ialah menjadi satu blok yang bersolid, bersatu dan menjadi episentrum ekonomi dunia, di mana semua perekonomian berkembang, tidak ada siapa pun tertinggal.

Pada sesi pembahasan tersebut, para pembicara mengapresiasi peranan Vietnam dalam membangun solidaritas ASEAN dan kontribusi yang bertanggung jawab dalam bersama dengan negara-negara ASEAN lainnya menghadapi masalah-masalah regional dan global.

Pada Rabu (17 Januari), di Davos, Swiss, PM Pham Minh Chinh melakukan pertemuan-pertemuan dengan pemimpin beberapa negara, organisasi internasional, di antaranya PM Kamboja, Hun Manet; Presiden Swiss, Viola Amherd, PM Slovakia, Robert Fico; Ketua Dewan Manajemen Aliansi Global tentang Vaksin dan Imunisasi (Global Alliances for Vaccines and Immunization/GAVI), Jose Manuel Barroso; Direktur Jenderal Organisasi Kepemilikan Intelektual Dunia (WIPO), Daren Tang, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedro Adhanom Ghebreyesus, dan sebagainya.

Dalam pertemuan dengan PM Kamboja, Hun Manet, kedua PM ingin agar konektivitas perhubungan antara dua negara akan diperkuat, berkoordinasi dengan Laos untuk menggencarkan paket-paket wisata “Satu perjalanan tiga destinasi”. Kedua pihak juga sepakat menangani 16% garis perbatasan yang belum selesainya delimitasi dan penancapan tonggak perbatasan akan terus didorong.

Ketika beraudiensi kepada Presiden Swiss, Viola Amherd, kedua pemimpin sepakat akan mengusahakan cara pendekatan yang fleksibel dalam negosiasi tentang Perjanjian Perdagangan Bebas Vietnam dan Asosiasi Perdagangan Bebas Eropa (EFTA) dan Perjanjian Proteksi Investasi bilateral guna menciptakan kondisi yang kondusif dan menjamin kepentingan badan-badan usaha serta investor kedua negara; menegaskan akan terus berkoordinasi erat di forum-forum regional dan internasional pada waktu mendatang.

Vu Khuyen

Komentar

Yang lain