PM Vietnam, Pham Minh Chinh Memimpin Sidang Pemerintah Periodik Bulan April
(VOVWORLD) - Pada Sabtu pagi (4 Mei) di Kota Hanoi, Perdana Menteri (PM) Vietnam, Pham Minh Chinh memimpin sidang pemerintah periodik bulan April. Sidang ini membahas situasi pengembangan sosial-ekonomi pada bulan April dan selama 4 bulan awal tahun, orientasi dan tugas titik berat pada bulan Mei dan pada waktu mendatang beserta beberapa isi penting lainnya.
PM Vietnam, Pham Minh Chinh Memimpin Sidang Pemerintah Periodik Bulan April (foto: VOV) |
Ketika menyampaikan laporan pada sidang ini, Menteri Perencanaan dan Investasi Vietnam, Nguyen Chi Dung menyatakan bahwa situasi sosial-ekonomi pada bulan April terus mengalami perubahan yang positif, mencapai hasil yang lebih baik daripada bulan Maret dan selama 3 bulan awal tahun. Perekonomian dipertahankan ancangnya di ketiga cabang pertanian, industri dan jasa. Ekonomi makro stabil, inflasi dikontrol dan semua keseimbangan besar dijamin. Indeks CPI pada bulan April meningkat 0,07% dibandingkan dengan bulan Maret. Pariwisata mencapai pemulihan yang kuat dan telah melampaui angka yang sama pada masa sebelum pandemi.
Ketika berbicara di depan sidang ini, PM Pham Minh Chinh menekankan pelajaran tentang menjunjung tinggi tanggung jawab individu, khususnya dari para Menteri, kepala instansi dan para anggota Pemerintah. Pada waktu mendatang, dia meminta supaya harus mengajukan prakiraan situasi secara ketat, dari situ mengajukan tugas dan solusi untuk menyelesaikan tugas pada tahun 2024. Dia meminta:
"Perlu memperkuat lebih lanjut tiga terobosan, khususa tentang membangun institusi, turut mengatasi kesulitan dan problematik serta mendorong perkembangan. Sambil membarui motivasi tradisional, sambil menambahkan motivasi baru. Seiring dengan itu, dalam bimbingan harus melakukan bimbingan secara terfokus dan bertitik berat."
PM Pham Minh Chinh juga meminta semua unit supaya fokus mengatasi kesulitan, mendorong produksi bisnis, menciptakan lapangan kerja dan pencarian nafkah hidup kepada warga. Seiring dengan itu, terus menyesuaikan kebijakan moneter secara berinisiatif, luwes, tepat waktu dan efektif, memperkuat pengucuran modal investasi publik, memanfaatkan dengan baik kesempatan ekspor hasil pertanian dan fokus menghapuskan kartu kuning IUU.