Polisi Thailand menetapkan satu otak atas intrik serangan-serangan bom
(VOVworld) – Wakil Panglima Kepolisian Kerajaan Thailand, Jenderal Pongsapat Pongcharoen, Senin (15/8), memberitahukan bahwa serentetan serangan bom yang menewaskan 4 orang dan melukai puluhan orang lain di bagian Selatan negara ini dipimpin oleh seorang otak yang satu-satunya dan dilakukan oleh kelompok kira-kira 10-20 orang lain.
Menyelamatkan korban serangan bom di Thailand
(Foto: AFP/Kantor Berita Vietnam)
Menurut dia, polisi telah menyambungkan informasi-informasi dan berhasil menemukan satu jaringan obyek-obyek yang berdiri di belakang serangan yang mengguncangkan Thailand Selatan pada akhir pekan lalu. Dia juga memberitahukan bahwa obyek-obyek ini telah melakukan serangan dan membuat persiapan yang teliti dengan maksud menyabot ketertiban dan satu obyek yang bersangkutan telah ditangkap. Dalam pada itu, beberapa sumber berita keamanan Thailand memberitakan bahwa telah ada beberapa tersangka dari jaringan tersebut yang ditangkap untuk diinterogasikan.
Pada hari yang sama, Front Persatuan Demi Demokrasi anti Kediktaruran (UDD), faksi Baju Merah menyatakan kecemasan terdapan pemerintah junta militer Thailand yang menangkap para anggota kekuatan ini setelah serangan-serangan bom tersebut. Media Thailand memberitahukan bahwa ada sedikitnya 5 tokoh teras dari faksi Baju Merah yang telah ditangkap selama hari-hari ini dan diintegogasikan di pangkalan-pangkalan militer dengan tuduhan terlibat dengan serangan-serangan bom di Thailand Selatan.