Presiden AS, Barack Obama berseru kepada Donald Trump supaya mengirim pesan persatuan pasca pilpres
(VOVworld) - Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama, pada Senin (14 November), menyatakan: Presiden terpilih Donald Trump perlu mengirimkan pesan-pesan tentang persatuan setelah kampanye pilpres yang menimbulkan perpecahan baru-baru ini. Dia menegaskan: Pada saat ini, ini merupakan satu hal penting terhadap penerusnya. Ketika berbicara kepada kalangan pers, Presiden Barack Obama berseru kepada Donald Trump supaya mendekati warga AS yang sedang menyatakan kegusaran atau takut tentang kemenangan miliarder properti dalam pilpres pada pekan lalu.
Presiden Amerika Serikat , Barack Obama dan Presiden terpilih Donald Trump pada pertemuan di Gedung Puti, pada tanggal10 November 2016
(Foto: EPA/Kantor Berita Vietnam)
Pada hari yang sama, sumber berita yang dekat memberitahukan: Komite Peralihan Kekuasaan pimpinan Presiden terpilih Donald Trump telah mengangkat Steven Mnuchin, mantan pemimpin grup Goldman Sachs memegang jabatan Menteri Keuangan. Sementara itu, Ruduy Giuliani, mantan Gubernur kota New York dianggap sebagai calon papan atas di posisi Menteri Luar Negeri dalam kabinet pimpinan Donald Trump.
Dalam komentar pertama pada Senin (14 November), sejak Donald Trump terpilih menjadi Presiden, Penasehat Keamanan Nasional AS, Ibu Susan Rice mengatakan: AS menegaskan para sekutunya bisa percaya pada Washington yang akan terus mempertahankan traktat-traktat pertahanan bersama pada waktu mendatang. Namun, Perjanjian Kemitraan Trans Pasifik (TPP) sulit bisa diratifikasi di Kongres negara ini sebelum Presiden Barack Obama meninggalkan kantornya pada bulan Januari 2017.