Presiden AS terus mencela para sekutunya tentang masalah perdagangan
(VOVWORLD) - Belum genap 24 jam setelah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kelompok negara-negara industri maju papan atas di dunia (G-7), di Kanada, berakhir, pada Senin (11/6), Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump terus memuat serentetan komentar di medsos Twitter dengan isi mencela para sekutu tentang masalah perdagangan.
Presiden Donald Trump (Foto: Getty)
|
Dalam komentar pertama, Presiden Donald Trump mencela Perdana Menteri (PM) Kanada yang mengancam mengenakan tarif terhadap produk mentega dan susu impor dari AS pada jumpa pers setelah acara penutupan KTT G-7.
Selanjutnya, dalam komentar ke-2, Presiden Donald Trump menulis bahwa akan tidak adil bagi warga AS pada latar belakang defisit perdagangan dari perekonomian lokomotif di dunia ini mencapai 800 miliar USD. Setelah itu, Presiden AS mencela para anggota NATO dan khususnya Jerman ketika menganggap bahwa negara-negara ini telah menghabiskan sedikti uang terbanding AS untuk mempertahankan hubungan sekutu Barat.
Segera setelah komentar-komentar di Twitter dari Presiden AS tersebut, Menteri Luar Negeri (Menlu) Kanada, mengecam bahwa itu adalah celaan-celaan pribadi yang tidak rasional dan tidak bermanfaat dalam membina hubungan sekutu dengan negara-negara lain. Sementara itu, Kanselir Jerman, Angela Merkel menganggap bahwa semua komentar Presiden Donald Trump tersebut telah mengingkari pernyataan G-7, bersamaan itu menyatakan bahwa Uni Eropa akan “bertindak” untuk menentang langkah-langkah perdagangan dari AS. PM Kanada, Justin Trudeau mengkonfirmasikan bahwa Kanada akan membalas pengenaan tarif oleh AS terhadap produk aluminium dan baja impor dari Kanada dari 1/7/2018.