(VOVWorld) – Pada Minggu 3 Juni, Presiden Suriah Bashar al-Assad menyatakan bahwa Suriah bukan sedang menghadapi satu krisis politik, tetapi yang sebenarnya ialah satu “proyek” menghasut pemberontakan untuk menghancurkan negeri ini dengan senjata yaitu terorisme. Ketika berbicara di depan parlemen baru, Presiden Bashar al-Assad menganggap bahwa kekuatan-kekuatan dari luar menimbulkan krisis di Suriah dengan intrik menghancurkan negara ini.
Presiden Suriah Bashar al-Assad
(Foto: syriapolicy.com)
Menurut dia, Suriah sedang mengalami periode yang paling penting sejak kolonialisme berakhir. Presiden Bashar al-Assad mengatakan bahwa proses politik sedang berkembang di Suriah, tetapi terorisme malah tidak berkurang. Dia menunjukkan bahwa pintu dialog masih terbuka, tetapi tidak akan ada titik henti dalam perjuangan anti terorisme.
Pemimpin Suriah menganggap bahwa krisis yang berkepanjangan selama 15 bulan di negeri ini akan cepat berakhir jika penduduk Suriah mencapai kerujukan. Presiden Bashar al-Assad juga mengutuk para pelaku pembunuhan yang kejam terhadap 108 orang di kota madya Houla, serta membantah semua keterlibatan pemerintah Suriah dalam kasus teror ini./.