Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono meminta kepada Pemerintah-nya supaya menstabilkan persyaratan ekonomi makro

(VOVworld) - Presiden  Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono pada sidang kabinet pada Selasa  (10 September) telah meminta kepada para Menteri  dan badan-badan Pemerintah  supaya  memperkuat upaya, melaksanakan secara efektif pekerjaan menstabilkan semua persyaratan  ekonomi makro, khususnya ialah meredakan tekanan kenaikan harga dan kestabilan landasan harga.  Mencegah  proses penurunan nilai  dari mata uang Rupiah, bersamaan itu  memperbaiki  lingkungan  bisnis dan investasi untuk mendorong ekspor, memperkuat penyerapan modal investasi asing. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menekankan:  Meskipun semua paket kebijakan  yang diajukan Pemerintah dan langkah-langkah yang dilakukan Bank Indonesia (yaitu Bank Sentral) baru-baru  ini diberlakukan untuk menstabilkan persyaratan ekonomi, keuangan makro telah memberikan hasil-hasil positif permulaan  seperti memperbaiki  kurs  valuta asing  atau indeks  bursa efek, tapi perekonomian  tetap “tidak  aman” ketika defisit perdagangan dan defisit transaksi berjalan serta defisit anggaran keuangan  tetap  berada di tarap  rekor dan belum ada tanda-tanda  yang akan  menjadi baik dalam  beberapa bulan mendatang,  kecuali neraca  transaksi  berjalan.

Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono  meminta kepada Pemerintah-nya supaya menstabilkan  persyaratan ekonomi makro   - ảnh 1
Ilustrasi 
(Foto: vietnamplus.vn)

Menurut  Badan Pusat Statistik Indonesia (BPS), defisit perdagangan negara ini telah naik drastis dari USD 850 juta pada Juni menjadi USD 2,3 miliar  pada Juli. Pada masa yang sama,  ekspor telah turun dari 6% menjadi hanya tinggal USD 15,11 miliar pada saat impor  naik 6,5%  menjadi  USD 17,5 miliar ./.


Komentar

Yang lain