Presiden Iran, Hassan Rouhani (Foto: IRNA/VNA)

Ketika berbicara di depan kunjungan di Turki, dia menekankan bahwa masalah-masalah yang berlangsung di kawasan ini merupakan hasil yang diberikan oleh berbagai “rencana dan intrik yang salah” dari AS. Dia mengulangi pandangan bahwa masalah-masalah regional harus dipecahkan oleh negara-negara dalam kawasan melalui dialog. Menurut Presiden Hassan Rouhani, untuk membentuk keamanan nyata di kawasan, AS dan Israel perlu menghentikan gerak-gerik intervensi yang provokatif, kalau tidak, ketidakstabilan akan berlanjut.

Pernyataan-pernyataan itu dikeluarkan pada latar belakang hubungan AS – Iran semakin tegang setelah AS, pada bulan Mei 2018, menyatakan menarik diri dari permufakatan nuklir Iran yang ditandatangani pada tahun 2015 dan mengenakan kembali sanksi-sanksi untuk memaksa Teheran kembali ke perundingan guna merevisi permufakatan ini.