Presiden Iran menegaskan bahwa perundingan dengan AS “tak berarti” kalau tidak membatalkan sanksi
(VOVWORLD) - Gedung Putih, pada Selasa (10 September), telah menyatakan bahwa Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump bersedia melakukan pertemuan dengan Hassan Rouhani tanpa perlu mengeluarkan prasyarat sementara tetap mempertahankan operasi “memberikan tekanan optimal” terhadap Iran.
Presiden Iran, Hassan Rouhani (Foto: AFP/ VNA) |
Dalam pembicaraan telepon dengan timpalannya dari Perancis, Emmanuel Macron, pada Rabu (11 September), sehari setelah pernyataan dari pihak AS Presiden Iran, Hassan Rouhani menekankan bahwa perundingan-perundingan antara negara ini dan AS akan menjadi “tak berarti” kalau Washington tidak membatalkan sanksi-sanksi terhadap Teheran.
Presiden Hassan Rouhani menegaskan bahwa kalau permufakatan-permufakatan dengan Eropa diselesaikan, Iran bersedia kembali ke komitmen-komitmen dalam permufakatan nuklir yang telah ditandatangani pada tahun 2015 antara Teheran dan Kelompok P5+1 (yaitu Inggris, Perancis, AS, Rusia, Tiongkok plus Jerman) dengan nama Rencana Aksi Menyeluruh Bersama (JCPOA). Dia juga menekankan bahwa pertemuan antara Iran dan Kelompok P5+1 hanya bisa berlangsung ketika sanksi-sanksi terhadap Iran dihapuskan. Menurut dia, langkah-langkah yang diterapkan oleh Iran sampai sekarang untuk mengurangi komitmen dalam permufakatan nuklir bisa dibalikkan.
Pada pekan-pekan ini, Presiden Hassan Rouhani telah melakukan serentetan pembicaraan-pembicaraan telepon dengan Presiden Emmanuel Macron. Pemimpin Perancis sedang memperhebat upaya-upaya Eropa untuk menyelamatkan permufakatan nuklir ini.