(VOVWORLD) - Presiden Komisi Eropa, Ursula Von der Leyen, pada Rabu (31 Mei), memperingatkan bahwa ketegangan-ketegangan baru-baru ini di Kosovo “sangat mengkhawatirkan”.
Presiden Komisi Eropa, Ursula Von der Leyen (Foto: EPA-EFE) |
Dalam pidatonya di Forum keamanan global (GLOBSEC), di Bratislava, Slovakia, pada Rabu (31 Mei), Ursula Von der Leyen mengimbau semua pihak untuk menghentikan konfrontasi guna memulihkan kepercayaan dan mengumumkan satu rencana pertumbuhan baru bagi kawasan Balkan Barat, yang menurut dia akan “memberikan beberapa kepentingan sebagai anggota Uni Eropa untuk warga Balkan Barat saat ini”.
Juga pada hari yang sama, Menteri Pertahanan Serbia, Milos Vuchevich percaya pada dialog dan solusi politik untuk ketegangan di Kosovo. Ketika berbicara di Televisi “RTS” (Serbia), dia mengatakan bahwa Serbia telah melakukan kontak dengan duta besar negara-negara Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Italia, Rusia, dan Tiongkok untuk membahas situasi.
Juru bicara Istana Kremlin, Dmitry Peskov, pada Rabu (31 Mei), menyatakan bahwa Rusia meninjau situasi dengan ketat dan beranggapan bahwa hak dan kepentingan suku Serbia di Kosovo harus dihormati. Pada hari yang sama, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Mao Ning menyatakan harapan bahwa NATO akan menghormati kedaulatan dan keutuhan wilayah Serbia serta mendorong perdamaian di Semenanjung Balkan.