(VOVworld)- Presiden Mesir, Mohamed Morsi, pada Rabu, (28 November) menyatakan bahwa beliau akan melepaskan semua hak istimewa segera setelah Mesir punya Undang-Undang Dasar baru dan memberitahukan akan menyediakan waktu selama kira-kira dua bulan untuk menyusun dan mempelajari Undang-Undang Dasar baru sebelum dibawa ke jajak pendapat rakyat.
Presiden Mesir, Mohamed Morsi
(Foto: vietnamplus.vn)
Pernyataan Presiden Mesir dikeluarkan pada latar belakang, hakim dan personil Mahkamah Agung Mesir dan banyak pengadilan tinggi lainnya telah melakukan pemogokan untuk menunggu satu keputusan tentang sifat legal dari Undang-Undang Dasar. Dalam pada itu, demonstrasi-demonstrasi yang berskala besar di seluruh negeri untuk menentang pernyataan presiden tentang Undang-Undang Dasar telah memasuki hari ke-6 tanpa ada indikasi mereda. Dua orang telah tewas dan ratusan orang lain menderita luka-luka akibat bentrokan dalam semua demonstrasi di seluruh negara ini.
Pernyataan Undang-Undang Dasar yang dikeluarkan oleh Presiden Mohamed Morsi menentukan bahwa semua lembaga hakim tidak punya hak memveto, menghapuskan atau mengamandir sebarang ketentuan, pernyataan dan dekrit yang diberlakukan oleh Presiden Mohamed Morsi sejak dia dilantik pada 30 Juni lalu sampai waktu Undang-Undang Dasar baru diesahkan dan Parlemen baru dipilih./.