Presiden Perancis mengutuk aksi demonstrasi kekerasan dan anti Yahudi
(VOVWORLD) - Presiden Perancis Emmanuel Macron, pada Rabu (13 Februari), menyatakan bahwa harus menghentikan demontrasi-demontrasi kekerasan dari faksi “rompi kuning”, bersamaan itu menegaskan sekali lagi pemerintah negara ini gigih menangani obyek-obyek yang menimbulkan kerusuhan untuk menjamin ketertiban dan keamanan.
Menurut Juru bicara pemerintah Benjamin Griveaux, Presiden Macron menunjukkan kasus-kasus yang belakangan ini pada hari terakhir bersangkutan dengan gerakan “Rompi kuning” sedang berlangsung menurut arah baru setelah serangkaian aksi kekerasan terhadap residensi Ketua Parlemen, Kantor Parlemen, badan-badan publik dan beberapa warga mempunyai pandangan mendukung pemerintah.
Selain itu, Presiden Macron juga mengutuk situasi “peningkatan yang tidak dapat diterima” perilaku-perilaku anti Yahudi sejajar dengan aktivitas-aktivitas “Rompi kuning” pada akhir pekan lalu, seperti kasus melanggar tugu monumen seorang pemuda Yahudi yang diculik dan disiksa sampai mati di peluaran Kota Paris pada tahun 2006, kasus pembunuhan yang pernah menimbulkan kecemasan tentang diskriminasitas di Perancis, serta munculnya gambar-gambar anti Yahudi di banyak tembok-tembok di Kota Paris. Presiden Perancis menegaskan akan tidak mengampuni obyek-obyek yang melaksanakan perilaku-perilaku ini.