Presiden Rusia dan Perancis sepakat memperkuat aktivitas anti terorisme
(VOVworld) – Kamis malam (26/11) di Istana Kremlin, Presiden Rusia, Vladimir Putin melakukan pembicaraan dengan timpalannya dari Perancis, Francois Hollande yang sedang melakukan kunjungan di Moskwa dalam waktu hanya beberapa jam saja. Tema utama dalam perbahasan antara dua pemimpin ini ialah perang melawan semua ancaman teror, diantaranya ada koordinasi dalam perang melawan kelompok teroris “Negara Islam” (IS). Selain itu, dua pihak juga menyinggung beberapa masalah lain seperti Ukraina atau perubahan iklim.
Presiden dua negara menyatakan kerjasama melawan terorisme
(Foto: vnexpress.net)
Ketika berbicara dalam jumpa pers bersama setelah pembicaraan ini, Presiden Vladimir Putin memberitahukan bahwa Rusia dan Perancis mencapai kesepakatan dalam mencari dan mengadili para pelaku kejahatan, bersamaan itu akan terus memperkuat pelaksanaan semua permufakatan Minsk tentang Ukraina. Menurut Presiden Vladimir Putin, Rusia dan Perancis telah sepakat memperkuat aktivitas anti terorisme, tukar-menukar berita info, kerjasama antara para pakar militer untuk menghindari keulangan dan insiden. Hal ini akan membantu aktivitas anti terorisme dua negara menjadi lebih efektif. Presiden Vladimir Putin juga berpendapat bahwa perang anti terorisme di Suriah tidak bisa tanpa ada aktivitas di darat, hal yang hanya bisa ditanggung oleh Tentara pimpinan Presiden Suriah, Bashar al-Assad. Presiden Putin menegaskan bahwa siapa yang menerapkan kebijakan “dua muka” terhadap terorisme dan menggunakannya demi tujuan politik berarti sedang “bermain dengan api”.
Pada pihaknya, Presiden Francois Hollande menekankan bahwa Rusia dan Perancis harus bekerjasama dalam perang anti terorisme dan dua negara akan berkoordinasi dalam semua serangan udara di Suriah. Dua pihak juga sepakat hanya menyerang kaum teroris dan perlu menetapkan obyek-obyek yang tidak boleh diserang. Dia berpendapat bahwa Rusia perlu memainkan satu peranan yang penting dalam mengusahakan solusi politik di Suriah.