Raja Arab Saudi, Salman (kanan) dan Presiden Rusia,   Vladimir Putin. (Foto: SPA)

Dalam  pidato pembukaan pembicaraan dengan Presiden Vladimir Putin di Istana Kremlin, di Ibukota Moskwa, Raja Salman mengatakan bahwa perlu mempertahankan keutuhan wilayah Irak. Dia juga menekankan perlunya mengusahkan satu solusi politik bagi bentrokan di Suriah untuk mempertahankan penyatuan negara ini. Menurut Raja Salman, komunitas internasional  harus memperkuat  upaya-upaya  menentang ekstrimisme,  kaum teroris dan sumber-sumber uang kepada mereka.

Pada pembicaraan ini,  Raja Salman berharap agar bersama dengan Presiden Vladimir Putin terus berkoordinasi menstabilkan pasar minyak tambang dunia. Dia juga ingin menyaksikan satu Negara Palestina yang merdeka dengan  ibukota yang diletakkan di Jerusalem Timur. Ketika mengungkapkan hubungan dengan Rusia, Raja Salman mengatakan bahwa dua negara memiliki potensi besar untuk memperluas dan menganeka-ragamkan kerjasama ekonomi maupun menciptakan basis ekonomi, perdagangan dan investasi. Dua pihak berfokus memperkuat hubungan demi perdamaian dan keamanan serta mengembangkan ekonomi dunia.

Dalam rangka kunjungan Raja Arab Saudi, Salman di Rusia, dua pihak telah menandatangani  banyak kontrak pertahanan, energi dan bidang-bidang lain senilai miliaran USD.