Presiden Rusia melakukan dialog online: Presiden Vladimir Putin menyatakan siap mengadakan perundingan dengan timpalannya dari AS
(VOVWORLD) - Presiden Rusia, Vladimir Putin, pada Kamis (20/6), memberitahukan bahwa dia siap melakukan perundingan dengan timpalannya dari Amerika Serikat (AS), Donald Trump kalau berpeluang, tetapi juga menganggap bahwa kampanye pemilihan kembali yang dilakukan Presiden Donald Trump bisa merumitkan hubungan bilateral.
Presiden Rusia, Vladimir Putin (kanan) dan Presiden AS, Donald Trump pada pertemuan puncak di Finlandia (Foto: VNA) |
Dalam program tanya-jawab tahunan “Direct Line”, Pemimpin Rusia memberitahukan bahwa dia perlu membahas sangat banyak masalah dengan timpalannya dari AS tentang masalah mengontrol senjata, hubungan ekonomi bilateral, bersamaan itu berharap supaya akhirnya AS akan bisa mengerti bahwa pengenaan sanksi-sanksi terhadap Rusia merupakan satu kesalahan yang besar.
Selain itu, dia menganggap bahwa sanksi-sanksi terhadap Iran tidak berdasar karena Teheran sepenuhnya menaati permufakatan nuklir. Menurut dia, tindakan militer AS terhadap Republik Islam ini akan menjadi satu musibah terhadap Timur Tengah, bahkan menimbulkan akibat-akibat yang buruk terhadap para pelaksananya
Juga pada program “Direct Line”, ketika ditanya apakah Moskow mendapat kepentingan dari rekonsilisasi dengan Barat atau tidak, Presiden Vladimir Putin menegaskan bahwa Rusia tidak dan tidak ingin berselisih dengan negara manapun. Di samping itu, “Boss Istana Kremlin” memberitahukan bahwa pernyataan-pernyataan bahwa Rusia menduduki kawasan Donbass di Ukraina Tenggara adalah hal yang “sepenuhnya tidak masuk akal” dan “bohong” yang dibuat untuk membenarkan tekanan yang ditimbulkan oleh komunitas internasional terhadap Moskow. Presiden Rusia menegaskan bahwa pihak Ukraina perlu membuktikan iktikad baik politik dalam memecahkan bentrokan-bentrokan di kawasan Donbass. Bersangkutan dengan masalah tahanan Rusia dan Ukraina, dia menganggap bahwa ketika mengeluarkan keputusan tentang kemungkinan membebaskan para warga negara Ukraina yang ditahan di Rusia, hal yang perlu ialah harus mempelajari nasib dan prospek pembebasan para warga negara Rusia di wilayah Ukraina.