Presiden Vladimir Putin berbicara pada rapat tersebut (Foto: AFP)

Pada rapat tersebut, Presiden Vladimir Putin menyatakan bahwa hal tersebut berawal dari informasi-informasi yang menghasut di medsos dan mungkin ada partisipasi dari badan-badan intelijen Barat; menekankan bahwa badan-badan intelijen dan pelaksana hukum Rusia harus bertindak secara gigih untuk membela Undang-Undang Dasar di Republik Dagestan, bersamaan itu membimbing para kepala wilayah dan pasukan keamanan bertindak secara tepat waktu untuk menjaga keharmonisan antar-etnis dan antar-agama.

Terkait dengan perkembangan-perkembangan yang menegangkan di Timur Tengah, Presiden Vladimir Putin menekankan bahwa Rusia telah dan sedang menyatakan secara terbuka pandangannya dan pandangan itu tidak berubah selama bertahun-tahun ini, bahwa kunci untuk menangani konflik ialah membentuk satu negara Palestina yang merdeka, berdaulat, satu negara Palestina yang resmi.