Presiden Rusia, Vladimir Putin menegaskan tentara Suriah tidak menggunakan senjata kimia
(VOVWORLD) - Presiden Rusia, Vladimir Putin, pada Selasa (30 Mei), membantah semua informasi yang mengatakan bahwa pasukan dari Presiden Suriah, Bashar al-Assad berdiri di belakang serangan dengan senjata kimia, sehingga menewaskan puluhan orang di provinsi Idlib, Suriah pada bulan April lalu.
Presiden Rusia, Vladimir Putin di depan jumpa pers di Versailles sehubungan dengan kunjungan-nya di Perancis, pada 29 Mei (Foto:EPA/Kantor Berita Vietnam) |
Ketika diinterviu oleh Harian “Le Figaro”, Presiden Vladimir Putin mengatakan: “Menurut informasi kami, tidak ada bukti yang menunjukkan ada senjata kimia yang digunakan oleh Bashar al-Assad. Kami diyakinkan bahwa dia tidak melakukan hal itu”. Di samping itu, Presiden Vladimir Putin memberitahukan bahwa dia meminta supaya melakukan investigasi di tempat kejadian di kota madya Khan Sehikhoun, namun semua negara adi kuasa telah menolaknya. Presiden Vladimir Putin menegaskan semua tuduhan ini bertujuan membuat Bashar al-Assad kehilangan muka dan menimbulkan tekanan terhadap pemimpin ini.
Pernyataan tersebut dikeluarkan sehari setelah Presiden Perancis, Emmanuel Macron mengatakan bahwa penggunaan senjata kimia di Suriah adalah satu batas merah terhadap Paris dan akan mengakibatkan pembalasan.