Presiden Sri Lanka menyatakan cepat menghentikan situasi darurat
(VOVWORLD) - Presiden Sri Lanka, Maithripala Sirisena, pada Senin (27/5), menyatakan akan cepat menghentikan berbagai Undang-Undang darurat dalam waktu satu bulan mendatang karena situasi keamanan hampir kembali menjadi normal setelah terjadi serentetan serangan bom berdarah-darah pada bulan April lalu.
Pasukan keamanan Sri Lanka (Foto: AFP / VNA) |
Ketika berbicara di depan para diplomat Australia, Kanada, Jepang, Amerika Serikat dan negara-negara Eropa di Kolombia, Presiden Maithripala Sirisena menegaskan bahwa kalangan keamanan Sri Lanka menangkap atau membasmi semua orang yang harus bertanggung jawab dalam serentetan serangan bom pada 21/4 lalu, sehingga menewaskan 258 orang dan melukai 500 lainnya. Perintah situasi darurat diberlakukan untuk menghadapi situasi keamanan darurat. Akan tetapi, sekarang tidak perlu terus memperpanjang perintah ini.