(VOVWORLD) - Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, baru saja, menyatakan bahwa dia bersedia mengadakan perundingan dengan para lawan politik.
Presiden Venezuela, Nicolas Maduro . (Foto: Reuters) |
Ketika berbicara di depan sidang dengan para diplomat Venezuela yang baru saja pulang kembali dari Amerika Serikat, Presiden Maduro Maduro menekankan: “Saya bersedia memulai perundingan, melakukan dialog dengan seluruh faksi oposisi Venezuela dengan tujuan tunggal ialah demi perdamaian, saling mengerti dan saling mengakui”.
Sebelumnya, pada Senin (28 Januari), Menteri Luar Negeri Venezuela, Jorge Arreaza juga memberitahukan: Pemerintah Venezuela selalu bersedia kalau faksi oposisi ingin mengadakan perundingan. Dia menganggap bahwa ini merupakan peluang luar biasa bagi kedua pihak untuk bisa mengadakan dialog, menurut itu meletakkan fundasi bagi jalan politik pada masa depan.
Pada hari yang sama, Presiden Uruguay, Tabare Vazquez menyatakan bahwa negara ini bersedia menyelenggarakan tempat perundingan untuk memecahkan krisis di Venezuela.
Pada Selasa (29 Januari), Menteri Luar Negeri Peru, Nestor Popolizio menunjukkan: “Sebagai Kelompok Lima, kami menyatakan tidak mendukung semua intervensi militer di Venezuela”.
Pernyataan ini dikeluarkan setelah Penesehat Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS), John Bolton, pada Senin (28 Januari) berseru kepada pasukan keamanan Venezuela supaya menyetujui “proses transfer kekuasaan secara damai dan demokratis menurut Undang-Undang Dasar”. Sementara itu, penjabat Menteri Pertahanan AS, Patrick Shanahan tidak mengecualikan penggelaran serdadu AS di Kolombia.