Presiden Viet Nam, Tran Dai Quang menerima Wakil Ketua Parlemen Laos, Sengsouane Sayalat
(VOVWORLD) - Ketika menerima Wakil Ketua Parlemen Laos, Sengsouane Sayalat, pada Rabu (18 Juli, di Kota Ha Noi, Presiden Viet Nam, Tran Dai Quang dengan gembira melihat bahwa Parlemen dua negara semakin terkait erat, tidak henti-hentinya memperkuat kerjasama, tukar-menukar informasi, pengalaman dan kejuruan di bidang legislatif, pengawasan dan memutuskan masalah-masalah besar Tanah Air.
Presiden Viet Nam, Tran Dai Quang (kanan) menerima Wakil Ketua Parlemen Laos, Sengsouane Sayalat, (Foto: vov) |
Untuk terus turut membawa hubungan kerjasama komprenhensif antara dua negara menjadi intensif, selain memperkuat kerjasama antara dua Parlemen, terutama dalam membangun institusi, sistim perundang-undangan dan pengawasan terhadap pelaksanaan undang-undang, Presiden Tran Dai Quang meminta kepada kedua pihak supaya berfokus memperkuat pengawasandan menciptakan syarat bagi proyek-proyek kerjasama investasi antara dua negara, melayani perkembangan sosial-ekonomi masing-masing negara. Beliau juga berharap agar untuk mengembangkan hasil Tahun Solidaritas dan Persahabatan Viet Nam-Laos tahun 2017, dua negara perlu terus memperhebat aktivitas-aktivitas temu pergaulan rakyat, pekerjaan sosialisasi dan pendidikan, khususnya terhadap generasi muda dua negara untuk mengerti jelas tentang hubungan yang setia, bercontoh dan jarang ada antara Viet Nam dan Laos sebagai aset yang tak ternilaikan harganya dan sebagai dasar bagi kedua negara dan dua bangsa Viet Nam dan Laos untuk berkembang bersama.
Pada pihaknya, Wakil Ketua Parlemen Laos, Sengsouane Sayalat menyampaikan beberapa hasil yang menonjol dalam pembicaraan antara dia dengan Wakil Harian Ketua Majelis Nasional (MN) Viet Nam, Ibu Tong Thi Phong dan kunjungan kehormatan kepada Sekretaris Jenderal Komite Sentral Partai Komunis Viet Nam, Nguyen Phu Trong, Ketua MN Ibu Nguyen Thi Kim Ngan. Wakil Ketua Sengsouane Sayalat memberitahukan: Dua pihak bertukar pengalaman tentang pekerjaan pengawasan Parlemen, menyetujui rencana pengawasan dan pemeriksaan atas masalah migran bebas, hubungan suami-istri tanpa pernikahan di daerah-daerah perbatasan antara dua negara; situasi kerjasama antara Parlemen dua negara dengan semua forum parlemen di kawasan dan di dunia.