Presiden Vietnam, Truong Tan Sang melakukan pembicaraan dengan Presiden Islandia

(VOVworld) – (VOVworld) - Pada Rabu pagi (4 November), di Istana Kepresidenan, telah berlangsung upacara penyambutan resmi Presiden Islandia, Olafur Ragnar Grimsson dan istri sehubungan dengan kunjungan kenegaraan di Vietnam dari 3-6 November ini, atas undangan Presiden Vietnam, Truong Tan Sang. Pada pembicaraan setelah upacara penyambutan tersebut,  dua pemimpin  menganggap bahwa sejak menggalang hubungan diplomatik pada 5 Agustus 1973, hubungan politik antara dua negara berkembang baik, namun hubungan perdagangan antara Vietnam dan Islandia tetap belum sepadan dengan hubungan politik yang baik. Presiden Truong Tan Sang  dan Presiden Islandia, Olafur Ragnar Grimsson berbahas tentang solusi-solusi untuk mendorong hubungan bilateral, memanfaatkan semua keunggulan dan potensi kerjasama di semua bidang ekonomi, ilmu pengetahuan-teknologi, pendidikan, menciptakan syarat bagi badan-badan usaha dua pihak untuk mencaritahu dan memperkuat kerjasama perdagangan dan investasi, mendorong dengan cepat penyelesaian perundingan Perjanjian Perdagangan Bebas antara Vietnam dan Blok Perdagangan Bebas Eropa (EFTA), memperkuat kerjasama antara dua negara di semua forum internasional.

Ini merupakan kunjungan pertama di Vietnam yang dilakukan oleh Olafur Ragnar selaku Presiden Republik Islandia. Kunjungan ini merupakan peristiwa penting, menandai tonggak baru dalam hubungan bilateral dan menegaskan tekat dari pimpinan dan rakyat dua negeri, memperdalam lebih lanjut lagi hubungan Vietnam-Islandia. Pada waktu lalu, dua negara mempertahankan hubungan bilateral yang positif. Vietnam dan Islandia melakukan pertukaran delegasi tingkat tinggi, menciptakan tenaga pendorong kuat bagi pengembangan hubungan bilateral. Dua pihak juga melakukan kerjasama yang erat dan efektif di semua forum regional dan internasional.


Presiden Vietnam, Truong Tan Sang melakukan pembicaraan dengan Presiden Islandia - ảnh 1
Presiden Truong Tan Sang melakukan pembicaraan 
dengan Presiden Olafur Ragnar Grimsson
(Foto: vov.vn)

Segera setelah upacara penyambutan tersebut, Presiden Truong Tan Sang dan Presiden Olafur Ragnar Grimsson melakukan pembicaraan untuk mendorong kerjasama antara dua negara di semua bidang. Tentang hubungan bilateral, Presiden Truong Tan Sang meminta kepada dua negara supaya memperkuat pertukaran dan kontak di semua tingkat. Menurut dia, dua pihak perlu membantu badan usaha dua negara untuk mencaritahu kesempatan bisnis dan konektivitas, terutama di bidang yang menjadi keunggulan islaman dan dibutuhkan oleh Vietnam seperti penangkapan dan pengolahan hasil perikanan dan energi terbarukan.

Presiden Olafur Ragnar Grimsson memberitahukan bahwa tujuan kunjungannya di Vietnam kali ini ialah memperluas kerjasama di banyak bidang, khususnya berbagi kepada Vietnam pengalaman-pengalaman penangkapan hasil perikanan yang berkesinambungan, eksploitasi dan penggunaan energi bersih, mendorong pengetahuan antara perguruan tinggi dua negara. Dia memberitahukan bahwa pada kunjungan ini akan diadakan dua lokakarya di Vietnam tentang penangkapan hasil perikanan dan energi terbarukan, termo listrik, menegaskan akan memberikan lagi bea siswa kepada mahasiswa Vietnam di bidang-bidang ini dan memanfaatkan program pendidikan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang sedang ada di Islandia tentang perikanan dan termo listrik.

Presiden Truong Tan Sang dan Presiden Islandia Olafur Ragnar Grimsson juga berbahas tentang beberapa masalah regional dan internasional yang menjadi minat bersama seperti Islandia mendukung Vietnam ikut serta dalam Dewan Hak Manusia PBB, Dewan Sosial-Ekonomi (ECOSOC) dan mengharapkan agar Islandia mendukung Vietnam masuk Dewan Keamanan PBB masa bakti 2020-2021. Tentang masalah Laut Timur, kedua pemimpin menekankan perlunya harus menangani semua sengketa dengan langkah damai, sesuai dengan hukum internasional, Piagam PBB dan khususnya ialah Konvensi PBB tentang Hukum Laut tahun 1982 maupun masalah semua pihak yang bersangkutan cepat mencapai permufakatan tentang COC yang bersifat mengikat, menganggap ini sebagai cara yang efektif untuk menjamin perdamaian, kestabilan, keamanan, keselamatan dan kebebasan maritim dan perdagangan di Laut Timur

Pada pertemuan dengan kalangan pers setelah pembicaraan, Presiden Truong Tan Sang sekali lagi menekankan arti penting masalah mendorong kerjasama antara dua negara dan menegaskan bahwa Vietnam berusaha sekuat tenaga untuk meningkatkan hubungan ekonomi bilateral dan dengan kawasan Uni Eropa ke ketinggian baru. “Kami sepakat mendorong kerjasama di semua bidang yang menjadi unggulan Islandia dan dibutuhkan oleh Vietnam. Saya menegaskan tekad mendorong cepat mengakhiri perundingan dan penandatanganan Perjanjian Perdagangan Bebas antara Vietnam dengan Blok Perdagangan Bebas Eropa (EFTA) di atas dasar memperhatikan secara layak kepentingan semua pihak dan memperhitungkan kesenjangan tentang taraf perkembangan. Kami percaya bahwa perjanjian ini akan membuka kesempatan-kesempatan baru kepada komunitas badan usaha dua negara”.

Presiden Islandia, Olafur Ragnar Grimsson menekankan bahwa masalah cepat menandatangani perjanjian perdagangan bebas merupakan tenaga pendorong kuat untuk mendorong kerjasama antara dua negara dan sepakat mendorong perundingan untuk cepat menandatangani Perjanjian Perdagangan Bebas antara Vietnam dan Islandia. Sehubungan dengan ini, dua Presiden telah menyaksikan upacara penandatanganan MoU tentang kerjasama di bidang termo listrik antara Kementerian Industri dan Perdagangan Vietnam dan Kementerian Luar Negeri Islandia dan MoU antara Universitas Nasional Hanoi dengan Universitas Reykjavik.


Komentar

Yang lain