(VOVworld) - Pada Senin pagi (10 November), Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Badan Usaha APEC-2014 telah berlangsung di Beijing, ibukota Tiongkok. Konferensi ini diselenggarakan saban tahun dalam Pekan Tingkat Tinggi APEC untuk menciptakan peluang bagi badan-badan usaha untuk mengadakan perbahasan langsung dan mengeluarkan rekomendasi-rekomendasi kepada para pemimpin senior APEC. Presiden Vietnam Truong Tan Sang diundang hadir dan membacakan pidato sebagai undangan khusus pada sesi sidang dari Konferensi tentang tema: “Memperkuat konektivitas kawasan: Prioritas-prioritas tentang investasi, infrastruktur dan kebijakan”. Presiden Truong Tan Sang menekankan: Asia-Pasifik sedang menghadapi peluang-peluang baru dan besar dengan pembentukan Komunitas ASEAN dan perjanjian-perjanjian perdagangan bebas generasi baru seperti Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP), Perjanjian Kemitraan Lintas Pasifik (TPP), konektivitas-konektivitas Asia Timur Laut, Persekutuan Pasifik dan lain-lain…
Panorama Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Badan Usaha APEC-2014
(Foto: cpv.org.vn)
Presiden Truong Tan Sang menonjolkan berbagai upaya dan sumbangan ASEAN dalam mencetuskan dan mendorong liberalisasi perdagangan, investasi, memperkuat konektivitas dalam kerangka APEC dan di Asia-Pasifik.
Tentang perhatian-perhatian Vietnam, Presiden Truong Tan Sang menunjukkan konektivitas kawasaan merupakan satu isi kunci dari pembaruan yang ekstensif dan intensif serta integrasi internasional menyeluruh yang telah dan sedang diusahakan digelarkan oleh Vietnam.
Presiden Truong Tan Sang meminta kepada badan-badan usaha supaya terus berjalan seperjalanan dan membantu Vietnam mengembangkan insfrastruktur, khusus tentang sumber modal, teknologi dan meningakatkan kemampuan. Beliau juga menekankan prioritas-prioritas Vietnam sekarang ialah membangun koridor-koridor Ekonomi Timur-Barat dari subkawasan Sungai Mekong yang diperluas dan kawasan segi tiga perkembangan Kamboja-Laos-Vietnam, Koridor Ekonomi bagian Selatan dan Koridor Ekonomi Utara-Selatan, infrastruktur pelabuhan laut, tempat wisata, zona-zona ekonomi, zona-zona industri dan zona-zona ekonomi koridor.
Pada hari sore hari itu, Presiden Truong Tan Sang bersama dengan para pemimpin anggota APEC menghadiri Dialog dengan para anggota Dewan Penasehat Bisnis APEC (ABAC). Para pemimpin memberikan apresiasi dan mencatat semua rekomendasi praksis dari ABAC tentang orientasi dan langkah memperkuat kerjasama, melakukan konektivitas ekonomi regional dan meningkatkan peranan APEC.
Pada Senin sore, Presiden Vietnam, Truong Tan Sang dan para pemimpin 12 negara anggota Perjanjian Kemitraan Trans Pasifik (TPP) melakukan Pertemuan Tingkat Tinggi ke-5 di Beijing, Tiongkok sehubungan dengan berlangsungnya Konferensi Tingkat Tinggi ke-22 Forum Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC). Para pemimpin tersebut telah mengesahkan Pernyataan Bersama dengan pengaraha-pengarahan kongkrit untuk mempercepat laju perundingan pada waktu mendatang, menegaskan tekad bersama untuk cepat menyelesaikan satu perjanjian yang komprehensif, seimbang dan dengan standar yang tinggi, menghitungkan keanekaragaman tentang taraf perkembangan semua negara anggota.
Pada pertemuan ini, Presiden Truong Tan Sang menegaskan bahwa Vietnam bertekat dan bersedia bersama dengan para negara anggota lain cepat mencapai satu persetujuan komprehens2if, setara dan demi perkembangan, mencerminkan secaratuntas semua perhatian, kepentingan dan perkembangan nyata semua anggota. Sehubungan dengan kesempatan ini, di Beijing Senin (10 November), Presiden Truong Tan Sang melakukan pertemuan bilateral dengan Sekretaris Jenderal, Presiden Tiongkok, Xi Jinping, Presiden Amerika Serikat Barack Obama, Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe dan Presiden Indonesia Joko Widodo.
Pada pertemuan dengan Sekretaris Jenderal (Sekjen), Presiden Tiongkok, Xi Jinping, dua pihak berbahas secara intensif dan ekstensif orientasi besar untuk memperdalam hubungan kemitraan strategis komprehensif Vietnam-Tiongkok. Presiden Truong Tan Sang meminta kepada dua pihak supaya mempertahankan kontak permanen antara pimpinan senior dua Partai, dua Negara, memperkuat mekanisme temu pergaulan dan kerjasama antara dua Partai, antara semua kementerian, instansi dan daerah dan khususnya ialah mendorong kuat temu pergaulan antara rakyat dua negeri, terutama pada kesempatan peringatan ulang tahun ke-65 penggalangan hubungan diplomatik Vietnam-Tiongkok. Tentang masalah di laut, Presiden Truong Tan Sang menekankan bahwa masalah dua negara punyai pendirian yang berbeda-beda atas masalah Laut Timur adalah satu kenyataan. Hal yang paling penting ialah dua pihak harus melalui perundingan dan perbahasan yang tulus diatas dasar pemahaman bersama dan permufakatan antara pimpinan senior dua Partai, dua Negara, diantaranya masalah mendorong perundingan tentang penetapan garis demarkasi seiring dengan bekerjasama untuk berkembang sama di luar pintu teluk Tongkin cepat mencapai perkembangan yang substantif untuk menyampaikan indikasi yang baik kepada rakyat dua negeri dan opini umum internasional.
Dalam kontak dengan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, kedua pemimpin berbahas tentang orientasi penggelaran hubungan kemitraan komprehensif, diantaranya ada masalah berkoordinasi mengorganisasi pertukaran delegasi tingkat tinggi dan membuat persiapan bari peringatan ulang tahun ke-20 penggalangan hubungan diplomatik Vietnam-Amerika Serikat (1995-2015). Tentang Perjanjian Kemitraan Trans Pasifik (TPP), Presiden Truong Tan Sang menekankan bahwa perundingan tentang TPP telah memasuki periode kunci, semua negara perlu melakukan keluwesan yang perlu untuk bisa mengakhiri perundingan secara tepat pada peta jalan dan menjamin agar TPP merupakan satu perjanjian komprehensif, seimbang, memperhatikan secara layak kepentingan kenyataan perkembangan semua anggota. Vietnam bersedia bekerjasama dengan Amerika Serikat dan semua negara anggota lain untuk mencapai target ini.
Dalam pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, dua pemimpin berbahas tentang orientasi dan langkah-langkah kongkrit untuk memperdalam hubungan, sepakat mempertahankan kunjungan dan pertemuan tingkat tinggi, mengembangkan secara efektif semua mekanisme berdialog dan bekerjasama.
Dalam pertemuan dengan Presiden Indonesia Joko Widodo, dua pemimpin sepakat berkoordinasi erat untuk menggelarkan secara efektif semua isi yang sudah dipermufakatkan dalam Program Aksi tahapan 2014- 2018, berusaha membawa nilai perdagangan bilateral mencapai USD 10 miliar sebelum tahun 2019, terus mendorong kerjasama bidang keamanan, pertahanan dua negara./.