Profesor Vladimir Kolotov: Vietnam tidak bisa menyetujui tuntutan Tiongkok di Laut Timur

(VOVworld) – Ketika diinterviu wartawan tetap Radio Suara Vietnam di Federasi Rusia tentang penempatan anjungan pengeboran minyak Haiyang 981 secara tidak sah yang dilakukan Tiongkok di wilayah laut di landas kontinen dan zona ekonomi eksklusif Vietnam, serta penggunaan banyak kapal, perahu termasuk juga kapal militer untuk memprovokasi pasukan polisi laut Vietnam dan menyerang nelayan Vietnam, dll, Profesor Vladimir Kolotov, penetili tentang Vietnam, Kepala Jurusan Sejarah negara-negara Timur Jauh, Kepala Institut Ho Chi Minh di Fakultas Ketimuran – Universitas Nasional Saint Petersburg, berpendapat bahwa hal ini telah melanggar hukum internasional serta menunjukkan bahwa itu adalah strategi jangka panjang Tiongkok untuk mengontrol kepulauan Hoang Sa (Paracel) dan kepulauan Truong Sa (Spratly) milik Vietnam serta seluruh kawasan Laut Timur.

Profesor Vladimir Kolotov: Vietnam tidak bisa menyetujui tuntutan Tiongkok di Laut Timur - ảnh 1
Profesor Vladimir Kolotov (kiri)
(Foto: vov.vn)

Profesor Vladimir Kolotov mengatakan: “Saya berpendapat bahwa dua negara Tiongkok dan Vietnam sebaiknya berdasarkan pada pengalaman-pengalaman yang baik dalam sejarah untuk mengatasi semua tantangan seperti sekarang. Para strategi yang punya pengaruh memutuskan sekarang yalah apa yang harus dilakukan dan bagaimana melakukannya untuk menjamin keamanan di kawasan dan keselamatan rezim di masing-masing negara”.

Mengenai jawaban Perdana Menteri Vietnam Nguyen Tan Dung ketika diinterviu kantor berita AP dan Reuters bahwa: “Vietnam tidak akan menukarkan kemerdekaan dan kedaulatan dengan perdamaian dan persahabatan lamunan”, Profesor Vladimir Kolotov menekankan bahwa hal ini adalah tradisi dari bangsa Vietnam dan tidak ada salah seorang pemimpin Vietnam yang akan menyetujui tuntutan Tiongkok di Laut Timur.

Mengenai artikel karya seorang wartawan Rusia yang dimuat di portal Kantor Berita Rusia “Ria Novosti”, Profesor Vladimir Kolotov memberitahukan bahwa Ria Novosti merupakan satu kantor berita yang sangat terkenal dan berprestise di Rusia, oleh karena itu dia merasa sangat menyayangkan ketika ada artikel-artikel dengan isi informasi yang salah seperti itu. Dia berpendapat bahwa ini hanyalah pendapat dari pengarang Kosyrev sendiri, bukan pandangan resmi Negara Rusia. Kosyrev juga adalah seorang peneliti tentang studi ketimuran, seorang pakar sejarah Tiongkok saja, tapi dia pasti telah menggunakan dokumen Tiongkok yang tidak terpercaya, oleh karena itu dia memperoleh beberapa informasi yang salah tentang sejarah Vietnam./.
Berita Terkait

Komentar

Yang lain