(VOVworld) – Raja Kamboja, Norodom Sihamoni, pada Kamis (12 September) telah mengeluarkan perintah mengundang pemimpin Partai Rakyat Kamboja (CPP) berkuasa dan Partai Penyelamatan Bangsa Kamboja (CNRP) oposisi untuk melakukan pertemuan di Istana Khmemara pada 14 September guna memecahkan semua sengketa pasca Pemilu Parlemen pada akhir Juli lalu. Atas undangan tersebut, Perdana Menteri Kamboja, Hunsen memberitahukan akan hadir pada pertemuan ini. Sedangkan CNRP sekarang belum memberikan respon terhadap undangan tersebut.
Raja Kamboja Norodom Sihamoni
(Foto: vietnamplus.vn)
Pada akhir pekan lalu, Komite Pemilihan Nasional Kamboja (NEC) mengumumkan hasil resmi Pemilu Parlemen angkatan ke-5 yang dilakukan pada 28 Juli lalu. Menurut itu, Partai CPP yang berkuasa merebut 68 diantara total 123 kursi sedangkan Partai CNRP yang beroposisi merebut 55 kursi sisanya. Akan tetapi, Partai CNRP terus menolak hasil ini dan mengancam terus melakukan demonstrasi di seluruh negeri untuk menimbulkan tekanan bagi tuntutan-tuntutan mereka.
Dalam satu perkembangan yang lain, Kementerian Dalam Negeri Kamboja baru saja memutuskan hanya mengijinkan Partai CNRP melakukan demonstrasi tanpa kekerasan dalam waktu satu hari di Lapangan Demokrasi, tidak boleh membangun kemah-kemah atau melakukan pawai di jalan-jalan di ibukota Phnom Penh. Bersamaan itu, Kementerian ini hanya mengijinkan jumlah demonstran yang tidak melampaui 10.000 orang./.