Rakyat Thailand melakukan demonstrasi untuk menentang rancangan Undang-Undang tentang Pemberian Amnesti

(VOVworld) - Ribuan penduduk Thailand telah berkumpul di jalan-jalan pokok di ibukota Bangkok pada Senin (4 November) untuk menentang pengesahan Majelis Rendah terhadap rancangan Undang-Undang tentang Pemberian Amnesti kepada obyek-obyek yang bersangkutan dengan kasus-kasus yang tidak stabil berlumuran darah sebelumnya.

Rakyat Thailand melakukan demonstrasi untuk menentang rancangan Undang-Undang tentang  Pemberian Amnesti - ảnh 1
Ribuan penduduk Thailand melakukan demonstrasi untuk menentang 
rancangan Undang-Undang tentang Pemberitan Amnesti 
(Foto: nld.com.vn)


Yang berpartisipasi pada demonstrasi ini, ada mantan Perdana Menteri (PM) Abhisit Vejjajiva dan Deputi PM Suthep Thaugsuban. Suthep Thaugsuban menyatakan akan terus melakukan demonstrasi untuk menentang rancangan Undang-Undang tentang Pemberian Amnesti ini sampai saat Majelis Tinggi Mahkamah Konstitusional menolak mengesahkan rancangan Undang-Undang tersebut atau PM Yingluck Shinawatra menarik diri. Partai Puea Thai yang berkuasa pimpinan Yingluck Shinawatra telah meminta utuk mengesahkan rancangan Undang-Undang tersebut. Sementara iut, Partai Demokrat oposisi merasa cemas bahwa rancangan Undang-Undang ini akan “membersihkan” tindakan-tindakan yang salah dulu, diantaranya ada pembunuhan terhadap para demonstran tanpa senjata. Para penentang rancangan Undang-Undang tersebut beranggapan bahwa mantan PM Thaksin Shinawatra, abang PM infungsi Yingluck Shinawatra  adalah orang yang mendapat keuntungan yang paling banyak jika rancangan Undang-Undang ini  diesahkan.

Rancangan Undang-Undang tentang Pemberian Amnesti telah diesahkan Majelis Rendah pada Jumat (1 November) dan direncanakan akan diesahkan oleh Majelis Tinggi  pada 11 November ini./.


Komentar

Yang lain