Rancangan UU Inggris keluar dari Uni Eropa menghadapi bahaya tertunda

(VOVworld) - Rancangan Undang-Undang (RUU) Inggris keluar dari Uni Eropa (atau Brexit) terus menjumpai rintangan ketika salah seorang diantara para pendahulu pimpinan Perdana Menteri (PM) Inggris, Theresa May mengecam  Pemerintah Inggris yang melukiskan satu masa depan yang terlalu optimis mengenai Brexit, bersamaan itu menekankan telah sampai waktunya untuk menghentikan kutukan terhadap pendapat-pendapat yang memprotes RUU ini.


Rancangan UU Inggris keluar dari Uni Eropa menghadapi bahaya tertunda - ảnh 1
Mantan PM Inggris, John Major
( Foto: EPA/TTXVN)

Ketika berbicara di depan Institut Penelitian Internasional Kerajaan Inggris, Chattam House, mantan PM Inggris, John Major, Partai Konservatif memperingatkan bahwa semua pendukung RUU Brexit akan harus menderita akibat dari rencana yang dibuat Ibu Theresa May yaitu keluar dari Uni Eropa. Dia juga menyatakan kecemasan  ketika warga Inggris mengarah ke satu masa depan yang “tampak terlalu optimis dan tidak sungguh-sungguh ada”

Mantan PM Major juga mengecam cara pendekatan dalam perundingan dengan pemimpin negara-negara Uni Eropa, menganggap bahwa Ibu Theresa May  perlu lebih lihay untuk menjamin kepentingan negara Inggris.

Menurut rencana, RUU Brexit akan mengalami pemungutan suara untuk diesahkan di depan Majelis Tinggi pada 1/3 dan 7/3. Tetapi, dalam putaran pemungutan suara pada 1/3, ada banyak kemungkinan para legislator di Majelis Tinggi akan meminta kepada PM Theresa May  mengamandir naskah ini untuk menjamin kepentingan kira-kira 3 juta warga Uni Eropa yang sedang tinggal di Inggris. Kalau usulan ini berhasil, RUU Brexit baru akan perlu diesahkan Majelis Rendah sebelum disampaikan kepada Majelis Tinggi sekali lagi.


Komentar

Yang lain