(VOVworld) – Gabungan Kepala Staff Tentara Republik Korea (JSC) memberitahukan bahwa hari Kamis (10/3 – waktu lokal), Republik Demokrat Rakyat (RDR) Korea menembakkan dua rudal jarak pendek dari kawasan Kangwon, propinsi Hwanghae Utara (sebelah Barat RDR Korea) ke luar kawasan laut sebelah Timur negara ini.
RDR Korea menembakkan dua rudal jarak
pendek ke arah Laut Jepang
(Foto : vnexpress.net)
JSC menilai bahwa ini adalah dua rudal Scud, setelah meninggalkan landasan peluncur telah terbang 500 Km sebelum jatuh ke laut Jepang. Menurut JSC, ini untuk pertama kalinya, RDR Korea meluncurkan rudal jarak pendek pada tahun ini. JSC menyatakan bahwa tindakan ini bertujuan mendemonstrasikan kekuatan menentang resolusi sanksi dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan semua sanksi sefihak dari Republik Korea terhadap negara ini dan latihan perang bersama tahunan AS-Republik Korea.
Menghadapi tindakan ini, Pemerintah Jepang, hari Kamis (10/3), menyampaikan nota protes terhadap RDR Korea melalui Kedutaan Besar ini di Beijing. Pada hari yang sama, dalam sidang darurat dengan para pejabat di Kantor Kabinet Jelang, Perdana Menteri (PM) Jepang, Shinzo Abe menentang semua tindakan Pyong Yang dan menegaskan akan terus bekerjasama erat dengan AS, Republik Korea dan semua fihak yang bersangkutan untuk mengumpulkan informasi intelijen dan menilai situasi. Menurut PM Shinzo Abe, tindakan ini telah melanggar semua resolusi Dewan Keamanan PBB dan mengancam keselamatan maritim dan penerbangan di kawasan.
Pada hari yang sama, Kepala delegasi AS di Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Henry Ensher menyatakan bahwa komunitas internasional perlu melakukan sanksi terhadap RDR Korea. Sementara itu, wakil Tiongkok dan Rusia mengutuk tindakan RDR Korea tersebut dan menekankan kepentingan pelaksanaan semua sanksi yang dilakukan Dewan Keamanan PBB terhadap Pyong Yang.
Dalam satu perkembangan terkini, Republik Korea, hari Kamis (10/3) menggelarkan satu sistim rudal penangkis udara baru di sepanjang garis perbatasan di laut dengan RDR Korea di daerah Laut Kuning untuk mencegah pesawat-pesawat terbang RDR Korea. Sistim rudal jarak menengah ini bisa menemukan, memantau dan menangkis secara bersamaan puluhan pesawat terbang dan rudal dari lawan dari semua arah dalam radius 40 Km ketika memasuki wilayah udara Republik Korea.