RDR Korea menolak komitmen pembelaan garis perbatasan sebelah Utara

(VOVworld) – Pada Sabtu (20 Oktober), Republik Demokrasi Rakyat Korea (RDR Korea) menyatakan menolak komitmen Presiden Republik Korea, Lee Myung-bak tentang membela garis perbatasan sebelah Utara (NLL) yang tidak diakui oleh Republik Demokrasi Rakyat Korea.


RDR Korea menolak komitmen pembelaan  garis perbatasan sebelah Utara - ảnh 1
Garis Perbatasan sebelah Utara (NLL) yang bermerah
(Foto: vov.vn)

Pernyataan ini dikeluarkan setelah kunjungan tiba-tiba pada Kamis (18 Oktober) yang dilakukan oleh Lee Myung-bak di pulau Yeonpyeong yang dekat perbatasan di Laut Kuning dengan RDR Korea, tempat dimana terjadi tembakan meriam satu sama lain antara dua kawasan pada November 2011, sehingga menewaskan dua serdadu marinir dan dua penduduk sipil Korea.

Kantor Berita Negara Republik Demokrasi Rakyat Korea (KCNA) mengutipkan kata juru bicara Badan kebijakan Komisi Pertahanan Republik Demokrasi Rakyat Korea yang memberitahukan bahwa selama ini, garis perbatasan sebelah Utara dianggap sebagai penyebab mendalam yang mengakibat bentrokan dan konfrontasi antara Republik Korea dan RDR Korea. RDR  Korea hanya mengakui demarkasi garis perbatasan di laut yang ditentukan oleh negaranya di Laut Kuning Barat, bukan garis perbatasan sebelah Utara./.

Komentar

Yang lain