Citra di televisi di Stasiun Kereta Api Seoul, Republik Korea melaporkan peluncuran benda terbang RDRK, 27 Januari. Foto: AFP/VNA

KCNA menunjukkan bahwa kasus-kasus uji coba tersebut dilaksanakan Akademi Sains Pertahanan RDRK. Semua kasus uji coba untuk “memodernisasi sistem rudal jelajah jarak jauh serta untuk menginformasikan daya tembak hulu ledak konvensional yang digunakan untuk rudal pemandu taktis permukaan-ke-permukaan, dilaksanakan pada 25 dan 27 Januari.

KCNA memberitakan bahwa Akademi Sains Pertahanan menegaskan “akan terus mengembangkan hulu-hulu ledak berdaya tinggi yang mampu melakukan fungsi dan tugas tempur”.

Dalam perkembangan terkait, juru bicara Perserikatan Bangsa-Bangsa, Stephane Dujarric, berbicara dalam jumpa pers virtual pada 27 Januari bahwa dengan serangkaian uji coba seperti itu, membuat PBB sangat khawatir. Perserikatan Bangsa-Bangsa meminta semua pihak terkait agar mengadakan perundingan kembali untuk mencapai hasil terakhir yaitu denuklirisasi sepenuhnya dan izin pemeriksaan di Semenanjung Korea.