Peluncuran tersebut dilaksanakan sehari setelah Amerika Serikat (AS) mengerahkan satu kapal induk yang beraktivitas dengan energi nuklir ke wilayah laut di sebelah timur Semenanjung Korea. 

Menurut pengumuman Dewan Kepala Staf Gabungan  Republik Korea (JSC), peluncuran tersebut dilaksanakan dari kawasan Samsok di Pyong Yang pada pukul 6.00 pagi, tetapi tidak memberikan informasi terinci pun. JSC juga memberitahukan sedang memperkuat pengawasan terhadap semua perkembangan dan tentara  negara ini sedang mempertahankan kesiagaan kerja sama erat dengan AS. 

Menteri Pertahanan Jepang, Yasukazu Hamada memberitahukan bahwa satu peluru kendali yang terbang  sejauh 350 Km di ketinggian 100 Km, sementara itu satu peluru kendali sisanya terbang sejauh 800 Km di ketinggian 50 Km. Peluru kendali RDRK tampaknya terbang dengan satu orbit yang tidak teratur.