RDRK memperingatkan akan memberikan balasan kalau AS terus menjalankan resolusi sanksi
(VOVWORLD) - Republik Demokrasi Rakyat Korea (RDRK), telah memperingatkan bahwa Amerika Serikat (AS) akan menghadapi “serentetan tindakan keras yang belum pernah ada” kalau Washington mendorong pelaksanaan satu resolusi baru Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang memberikan sanksi terhadap Pyong Yang setelah uji coba nuklir-nya pada tanggal 3/9.
Pemimpin RDRK, Kim Jong-un (tengah) dalam upacara perayaan seletah uji coba nuklir yang ke-6 (Foto: Reuters) |
Dalam satu pernyataan yang dimuat oleh Kantor Berita Negara RDRK (KCNA), pada Senin (11 September), Kementerian Luar Negeri RDRK menyatakan bahwa AS “sedang mengusahakan cara menggunakan langkah-langkah bela diri RDRK pada tempatnya guna mebela untuk menekan dan mencekik RDRK”. Pernyataan itu memperingatkan RDRK akan membuat AS harus membayar harga kalau Washington terus mendorong resolusi sanksi terhadap RDRK di Dewan Keamanan (DK) PBB.
Sebelumnya, pada Minggu (10 September), AS telah mengumumkan satu revisi Rancangan resolusi tentang sanksi-sanksi terhadap RDRK setelah negara ini melaksanakan uji coba nuklir yang ke-6 pada tanggal 3/9 lalu. Rancangan revolusi ini mempunyai konsesi terhadap Rusia dan Republik Korea untuk mengusahakan dukungan dua anggota tetap DK PBB ini dalam sidang pemungutan suara yang direncanakan berlangsung pada Senin (11 September) menurut waktu AS. AS telah sepakat menghapuskan rekomendasi tentang pembekuan aset pemimpin Kim Jong-un yang pernah direkomendasikan dalam resolusi sebelumnya. Embargo minyak tambang terhadap RDRK mungkin dilaksanakan selangkah demi selangkah.