RDRK Tuduh Pesawat Pengintai AS Langgar Zona Ekonomi Eksklusif
(VOVWORLD) - Pada tgl 10 dan 11 Juli, Kim Yo-jong, Wakil Kepala Departemen Propaganda dan Informasi Komite Sentral Partai Buruh Korea, menuduh Amerika Serikat (AS) telah mengerahkan satu pesawat pengintai strategis untuk melanggar wilayah udara di atas zona ekonomi eksklusif (ZEE) negaranya di perairan sebelah timur lepas pantai Semenanjung Korea.
Ilustrasi (Sumber: Reuters) |
Pelanggaran tersebut berlangsung delapan kali pada tgl 10 Juli, di samping itu ialah kegiatan-kegiatan pengintaian. Menurut Ibu Kim Yo-jong, angkatan udara Republik Demokratik Rakyat Korea (RDRK) telah memberikan reaksi secara tepat waktu dan memaksa pesawat terbang AS berbalik. Ia juga memberitahukan, RDRK bisa menggunakan langkah-langkah balasan jika pihak AS terus melakukan pelanggaran.
Sementara itu, pada Selasa (11 Juli), Juru Bicara Dewan Gabungan Kepala Staf Tentara Republik Korea (JCS), Lee Sung-jun membantah tuduhan-tuduhan Pyong Yang dan memberitahukan, semua misi penerbangan pengintaian yang dilakukan pasukan AS “beraktivitas dengan aman dan bertanggung jawab” di perairan dan wilayah udara internasional.
Juga terkait dengan RDRK, tentara Republik Korea memberitahukan, pada Rabu pagi (12 Juli), Dewan Gabungan Kepala Staf Tentara Republik Korea telah mendeteksi peluncuran satu rudal balistik jarak jauh oleh RDRK dari ibu kota Pyong Yang ke perairan sebelah timur negara ini.
Pasukan Penjaga Pantai dan Kementerian Pertahanan Jepang pada hari yang sama juga memberitahukan, RDRK telah meluncurkan satu benda yang diduga sebagai rudal balistik. Rudal ini telah jatuh ke perairan yang jauhnya 550 km dari Semenanjung Korea dan di luar zona ekonomi eksklusif Jepang.