(VOVworld)- Opini umum dunia terus memberikan pandangan yang berbeda-beda dalam cara menangani krisis di Suriah setelah pemerintah pimpinan Presiden Bashar Al Assad menolak gagasan baru yang diajukan Liga Arab tentang pembentukan perutusan penjaga perdamaian bersama dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa di negara Timur Tengah ini. Pada Senin 13 Februari, Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergei Lavrov mengatakan bahwa perlu menegakkan gencatan senjata di Suriah sebelum menggelarkan perutusan penjaga perdamaian bersama. Rusia menginginkan agar semua faksi di Suriah sepakat menerima para pengamat internasional.
Para warga Suriah turun ke jalan mengadakan demonstrans
(Foto : quocphongdatviet.vn)
Pada hari yang sama, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Liu Wi-min menegaskan: Beijing mendukung upaya kerujukan politik dari Liga Arab. Tiongkok menginginkan agar semua faksi di Suriah memecahkan perselisihan melalui dialog. Sementara itu, PBB dan Uni Eropa dan Amerika Serikat memanifestasikan jelas perlindungan terhadap terbentuknya dan penggelaran missi pengawasan bersama di Suriah. Inggeris, Perancis, Jerman dan Italia mengajukan pernyataan-pernyataan yang cukup hati-hati ketika mengatakan bahwa semua negara ini akan mempelajari rekomendasi Liga Arab dalam waktu secepat mungkin. Direncanakan, semua negara akan berbahas tentang gagasan Liga Arab pada pertemuan “Sahabat-sahabat Suriah” yang akan berlangsung di Tunisia pada 24 Februari ini./.