Wakil Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Vietnam, Bapak Doan Khac Viet  (Foto: Kemlu)

Pada Kamis sore (11 April), pada jumpa pers periodik dari Kementerian Luar Negeri Vietnam, ketika menjawab pertanyaan wartawan tentang reaksi Vietnam atas isi laporan badan-badan PBB di Vietnam menurut mekanisme peninjauan siklus 4, Wakil Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Vietnam, Bapak Doan Khac Viet menyatakan: “Meskipun berbasis sudah lama di Vietnam dan bekerja sama secara jangka panjang dengan berbagai instansi, departemen, kementerian dan daerah di Vietnam, namun laporan-laporan terpisah dari badan-badan PBB di Vietnam berdasarkan tinjauan periodik universal (UPR) siklus 4 mempunyai banyak isi yang belum terverifikasi dan banyak penilaian yang kurang obyektif, tidak seimbang, dan tidak akurat dan tidak sepenuhnya mencerminkan semua upaya dan prestasi Vietnam dalam melindungi dan mendorong hak asasi manusia. Selama ini, proses penyusunan laporan nasional UPR siklus 4 dilakukan secara serius dan komprehensif, dengan partisipasi penuh dari pihak terkait dan badan PBB di Vietnam.”

Bersangkutan dengan kegiatan latihan militer di Laut Timur dalam jarak dekat dari beberapa negara, Wakil Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Duta Besar Vietnam Doan Khac Viet dengan jelas menyatakan bahwa Laut Timur merupakan salah satu wilayah laut yang sangat penting di kawasan, oleh karena itu menjaga perdamaian, stabilitas, keamanan, keselamatan maritim, kebebasan penerbangan dan maritim di kawasan Laut Timur sesuai dengan hukum internasional, termasuk Konvensi PBB tentang Hukum Laut tahun 1982, merupakan tujuan, kepentingan dan tanggung jawab bersama semua negara. Vietnam meminta agar kegiatan-kegiatan para pihak dan negara terkait harus sesuai dengan hukum internasional, khususnya Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut tahun 1982, dan harus berkontribusi positif terhadap pelaksanaan tujuan-tujuan di atas.