Republik Korea mencatat 3 kasus lagi yang kejangkitan; Thailand mengawasi 175 orang yang terinfeksi

(VOVworld) – Pada Minggu (21 Juni), Republik Korea mencatat 3 kasus kejangkitan MERS lagi, meningkatkan jumlah orang yang terkena MERS di negara ini menjadi bertambah mencapai 169 orang, tapi tidak mencatat kasus yang meninggal tambahan manapun. Sekarang jumlah orang yang meninggal akibat MERS di Republik Korea tetap sebanyak 25 kasus. Kementerian Kesehatan Republik Korea memberitahukan bahwa kasus-kasus kejangkitan baru ini, yang diantaranya ada seorang dokter di Pusat Kesehatan Samsung di Seoul, adalah orang-orang yang diduga kejangkitan karena berkontak dengan para pasien MERS.


Republik Korea mencatat 3 kasus lagi yang kejangkitan; Thailand mengawasi 175 orang yang terinfeksi - ảnh 1
Warga Republik Korea memakai masker ketika keluar rumah
(Foto: VNA)



Sekarang jumlah pasien kejangkitan MERS di negara ini sedang berkecenderungan menurun dan Pemerintah Republik Korea sedang memfokuskan semua sumber daya serta melaksanakan langkah-langkah untuk menghentikan wabah penyakit yang berbahaya ini. Sementara itu, Kementerian Kesehatan Thailand pada Sabtu (20 Juni) memberitahukan bahwa ada 175 warga negara ini yang terinfeksi MERS. Dalam satu pemberitahuan, Kementerian Kesehatan Thailand memberitahukan bahwa mereka telah menghubungi 175 orang tersebut, meminta kepada mereka supaya menghindari tempat-tempat publik dan membolehkan para petugas medis mengawasi situasi kesehatannya. Sementara itu, pengobatan untuk pasien pertama yang kejangkitan MERS di Thailand telah mencapai kemajuan. Menteri Kesehatan Thailand, Rajata Rajatanavin memberitahukan bahwa kemungkinan meledaknya wabah MERS seperti di Republik Korea adalah sangat rendah karena badan fungsional negara ini telah segera menetapkan daerah dan mengkarantinakan pasien pertama.

Kasus kejangkitan pertama ialah seorang pria asal Oman yang berusia 75 tahun dan datang ke Bangkok untuk mendapat pengobatan. Tiga sanak keluarga pasien ini juga diperiksa dan positif dengan virus MERS sehingga mereka juga telah dikarantinakan./.
Berita Terkait

Komentar

Yang lain