Republik Korea menekankan dialog antarKorea berbeda dengan perundingan nuklir

(VOVWORLD) - Pejabat Kementerian Unifikasi Republik Korea, pada Rabu (19 Juli), telah menunjukkan perlunya mempelajari usulan terkini Seoul tentang dialog antarKorea berbeda dengan perundingan-perundingan  untuk melakukan denuklirisasi semenanjung Korea, menurut itu  menekankan usulan dialog ini bertujuan mengurangi ketegangan dan memecahkan masalah-masalah kemanusiaan. 

Kementerian Unifikasi Republik Korea memberitahukan: Negara ini  bersama-sama dengan Amerika Serikat dan dan Jepang sekarang sedang mengadakan konsultasi yang ketat dan  tegas mengatakan perlu memenuhi persyaratan-persyaratan yang cocok untuk mengadakan kembali perundingan-perundingan tentang denuklirisasi semenanjung Korea.

Republik Korea  menekankan dialog antarKorea  berbeda dengan  perundingan nuklir - ảnh 1 Ilustrasi (Foto: Asian Correspondent)

Sebelumnya, pada Senin (17 Juli), Republik Korea meminta supaya mengadakan perundingan militer antarKorea pada tanggal 21 Juli ini untuk mengurangi ketegangan sepanjang garis perbatasan, bersamaan itu meminta supaya mengadakan  perundingan antara Lembaga  Palang Merah dua pihak pada tanggal 1 Agustus mendatang untuk mengadakan kembali aktivitas reuni keluarga-keluarga yang terpisah karena perang Korea (1950-1953).  Ketika memberikan reaksi kepada masalah ini, Sekretaris Pers Gedung Putih, Sean Spicer menilai bahwa persyaratan-persyaratan ini “masih jauh” barulah bisa mengadakan kembali dialog  dengan Republik Demokrasi Rakyat Korea (RDRK).

Pada pihak Jepang, Tokyo  pada awalnya  menekankan prioritas sekarang ialah  perlu memperkuat tekanan terhadap RDRK melalui sanksi-sanksi, namun setelah itu menyatakan rencana Seoul tidak bertentangan dengan kebijakan ini. Sementara itu, Tiongkok menyambut baik usulan Republik Korea dalam mengadakan dialog  dan menganggap bahwa gerak-gerik ini akan membantu mengurangi ketegangan di semenanjung Korea.

Komentar

Yang lain